Karena aku suami yang setia saat Kekasihku sedang ada tugas
seminar diluar kota aku temani dia selama 3 hari di hotel berbintang kami
mendapat kamar yang double beds , Kekasihku yang ditunjuk sebagai wakil dosen
di universitasnya harus siap jadi selama 2 hari itu Kekasihku bangun pagi jam 7
untuk siap siap memberikan informasi pada khayak yang datang.
Kekasihku memang cantik dan mempunyai body yang bahenol saat
itu dia mengenakan blazer yang ketat sehingga payudaranya menjulang keluar agak
terlihat putting yang mengecap di blazernya Kekasihku yang sudah berumur 36
tahun masih bahenol apalagi ditambah memakai hak tinggi saat dia berjalan uhh
sungguh seksi sekali.
Sering aku berpikiran buruk agar Kekasihku menyeleweng dan
aku dapat menemuinya dengan mengintip bagaimana saat Kekasihku “digarap” lelaki
tua. Kekasihku memang pernah cerita kalau salah satu mahasiswanya di kelas yang
berada di luar kota pernah “mempermainkan” daerah sensitifnya di
selangkangannya, sehingga Kekasihku tak berani berdiri lama-lama di kelas dan
duduk di meja pengajar yang ditutup oleh taplak meja saja.
“Mas nanti nggak usah dijemput karena sudah disediakan
angkutan oleh panitia. Mas, capai tidur saja, kalau mau pijit saja, biar nanti
malam tambah ‘greng’,tapi jangan dipijit cewek lho” kata Kekasihku .
“Yah, cari tukang pijit kakek kakek, sekalian mijit mijit
anumu ?.” kataku berseloroh
“Biar, selain memijit juga menyuntik iniku,” kata Kekasihku
tertawa sambil menunjuk selangkangannya
“Bener ?”kataku
“Boleh kan, mas? tanya Kekasihku
“Kau memang pingin to, dik?” tanyaku
“Ya, aku pingin mas,” kata Kekasihku vulgar menatapku dengan
tajam
“Boleh, kan?” kata Kekasihku merayu
“Kalau kau suka dan senang ?” jawabku
Sesampai di penginapan, aku minta resepsionis untuk
mencarikan tukang pijit. Sampai aku makan siang, barulah muncul tukang pijit
itu, orangnya tua memakai ikat kepala dan membawa tas kulit kumal, berbaju
hitam, dan celana komprang selutut, dia menyuruhku memakai sarung.
“Siapa namanya, pak,” aku bertanya saat tukang pijit mulai
memijitku.
“Orang memanggil saya, Mbah Himan, mas,” katanya Menurut
ceritanya, dia ahli pijit urat dan bisa membuat lelaki tambah greng dan dia
mampu memperbesar kemaluan laki laki dan segudang cerita lainnya, bahkan ada
cerita Mbah Himan yang membuatku bergidik, yaitu kalau dia bisa membangkitkan
gairah seorang wanita tanpa menyentuh.
Dia bahkan pernah membuat salah satu Kekasih pejabat jauh-
jauh datang dan menginap di rumahnya di desa untuk minta dipuaskan.
Mbah Himan terus memijit dan akhirnya aku disuruh bersandar
di tempat tidur dan menyuruh menyingkapkan sarungku dan kurasakan kesakitan
pada saat aku dipijit batang kemaluanku dan beberapa saat kemudian kulihat
batang kemaluanku membesar dan kudengar pintu dibuka, Mbah Himan cepat-cepat
menutup sarungku, kulihat Kekasihku masuk.
“Simpananmu, mas?”tanyanya berbisik saat melihat Kekasihku.
“Kekasih saya, mbah,”kataku
“Ah, jangan bohong, perempuan ini bisa “dipakai”,”katanya.
Belum sempat aku menjawab
“Aku juga bisa membuat mas tak berkutik,”katanya dan aku
meringis kesakitan saat kurasakan perut kebawah seperti mengejang dan aku tak
dapat bergerak.
“Sudah pijatnya, mas,”kata Kekasihku
“Belum, jeng,” Mbah Himan yang menjawab.
“Kenalkan ini Kekasih saya, Mbah Himan,”kataku.
“Bener to, jeng?katanya.
“Lho, iya mbah kan hotel ini nggak boleh bawa-bawa, memang
apa mbah melihat saya oang yang nggak bener” kata Kekasihku sambil menjulurkan
tangan kanannya untuk bersalaman dengan Mbah Himan
“Saya Kekasihnya,” Kekasihku memperkenalkan diri mendekati
Mbah Himan yang duduk di pinggir ranjangku.
“Saya, Mbah Himan,”katanya dan tangannya bersalaman dengan
tangan Kekasihku.
“Heeh ?”kudengar Kekasihku mendesis lirih.
“Saya kira jeng wanita simpanan kang mas ini,”kata Mbah
Himan.
“Wah, kebetulan saya bawa surat nikah, mbah,”kata Kekasihku
mengambil surat nikah dari tasnya dan menyodorkan setengah membungkuk dan
kulihat mata Mbah Himan langsung tertuju di blaser kuning Kekasihku yang
berleher rendah dan Mbah Himan menatap tajam gundukan daging payudara Kekasihku
bagian atasnya
“Jeng, pijet ya,” kata Mbah Himan
“Saya, nggak biasa dipijat ?.”kata Kekasihku terputus
“Nggak Mbah Himan nggak perlu megang?.”katanya sambil
berdiri dan menuju ranjang satunya, aku tak dapat berbuat apa apa saat Kekasihku
merebahkan dirinya di kasur empuk itu tanpa melepas sepatu tumit tingginya.
“Gimana jeng,
enak”tanya Mbah Himan
“Waah, kok bisa ya nggak nyentuh rasanya seperti dipijit
“kata Kekasihku
“Enak kan jeng,” Mbah Himan bertanya lagi
“Ya ?”kata Kekasihku
“Ya apanya?”tanya Mbah Himan
“Enak rasanya..”kata Kekasihku “Jeng,
Siapa namanya?”tanya Mbah Himan
“Yati, mbah?”jawab Kekasihku
“Jeng Yati, tadi enak, kan?tanya Mbah Himan lagi
“Iya, mbah enak,” kata Kekasihku
“Kalau ini nggak enak Jeng Yati, tapi nikmat..”kata Mbah Himan
Kulihat Mbah Himan mengembangkan telapak tangannya diatas
kedua payudara Kekasihku dan “Mbaaaah ?”Kekasihku mendesah saat Mbah Himan
menutup telapak tangannya dan membuka lagi seolah Mbah Himan tengah meremas
remas payudara montok Kekasihku.
“Mbaaah jangaaan, mbaaah,” Kekasihku mendesis dan kedua
tangan Kekasihku menekan dibawah ketiaknya sehingga kedua payudara montoknya
semakin menggelembung dari balik blaser nya.
“ooh mbbaaaaah ?
”Kekasihku merintih ketika tangan Mbah Himan semakin cepat
membuka menutup meremas dari jauh kedua payudara montok Kekasihku yang masih
terbalut blaser kuningnya. “Hhhheeeggghhhhhh ??”Kekasihku mendesah saat salah
satu tangan Mbah Himan seolah memelintir puting susu Kekasihku dan tampak jelas
kedua puting susu Kekasihku tersembul dari balik blaser nya.
“maaas mbaaaah Demooooo tolooong maaass heeqqhhhh ?..”rintih
Kekasihku dan tersentak saat tangan Mbah Himan sepertinya memelintir sambil
menarik kedua puting susu Kekasihku. Mbah Himan semakin lama semakin menguasai Kekasihku
dan rupanya Kekasihku hanya bisa mendesis dan mendesah oleh perlakuan Mbah
Himan.
“Ayo buka kancingnya,”perintah Mbah Himan Kekasihku yang
mengerang “Ngaaaaak mauuuu mbaaaah ?.engaaaaak ??.” Kekasihku seperti ada yang
menarik tubuhnya dan terduduk di ranjang walaupun mulutnya menolak tapi kedua
tangannya membuka satu kancing blaser kuningnya dan aku tertegun saat Kekasihku
melepas kaitan BHnya di belakang dan menarik BHnya sendiri hingga tali talinya
terputus.
“Ayo mbah haus,” kata Mbah Himan. Kekasihku membuka tiga
kancing blaser nya dan dengan sendirinya kedua payudara montok Kekasihku dimana
kedua puting susunya yang menegang tersembul keluar dari blaser kuningnya.
“Aku haus Jeng Yati, aku dari tadi capek mijit kangmasmu,
tapi gak dikasih minum, aku pingin minum,”kata Mbah Himan sambil seolah
mengusap kedua payudara Kekasihku yang langsung mengerang “mbaaah ??.. ngaaaaak
mauuuuuuu ?.”
Tapi Kekasihku memegang paayudara kanannya bagian bawah dan
menyodorkan ke mulut Mbah Himan dan Mbah Himan langsung mencaplok payudara
kanan Kekasihku yang disodorkan ke mulutnya. “Mbaaaaaah akuuuuu kooook oooohhhh
rasanyaaaa air susukuuuu mau keluaaaar ?.mbaaaaah ??.”dan bunyi “srep srep”
kudengar mulut Mbah Himan menyedot nyedot payudara kanan Kekasihku yang mengeluarkan
air susu.
Mbah Himan menarik tubuh Kekasihku hingga turun dari ranjang
dan Kekasihku kini berdiri menyorongkan badannya di depan Mbah Himan yang duduk
di ranjang karena tangan kiri Mbah Himan memeluk punggung Kekasihku sedangkan
tangan kanan Mbah Himan meremas remas payudara kiri Kekasihku
“Maaaas akuuu koook jadiiii beginiiiii??..”desis Kekasihku
“oooooh enaaak mbaaaaaah??.”rintih Kekasihku dan kedua tangan Kekasihku memeluk
kepala Mbah Himan yang mengenakan ikat kepala.
Rupanya sedotan Mbah Himan pada payudara kanan Kekasihku
begitu kuat dan cepat hingga beberapa menit saja air susu payudara kanan Kekasihku
pun habis dan Mbah Himan langsung melahap payudara kiri Kekasihku dan kembali
suara “srep srep” terdengar lagi saat Mbah Himan dengan ganasnya menyedot air
susu payudara kiri Kekasihku yang terus mengerang tak karuan.
Begitu ganasnya Mbah
Himan menyedot air susu payudara kiri Kekasihku, Kekasihku pun menekan kepala
Mbah Himan ke dadanya hingga ikat kepala Mbah Himan terlepas dan kulihat kepala
botak berambut jarang itupun tampak, gilanya Kekasihku memeluk kepala Mbah
Himan.
Tampak kedua mata Kekasihku terpejam mendapat perlakuan
ganas Mbah Himan pada payudara kiri Kekasihku dan Mbah Himan menghentikan
sedotannya saat air susu Kekasihku habis.
“Nikmat kan Jeng Yati,”tanya Mbah Himan Kekasihku hanya diam
dan menoleh padaku kemudian mendesis kembali saat telapak tangan kanan Mbah
Himan di depan selangkangan Kekasihku.
Tangan kanan Mbah Himan seolah menggosok selangkangan Kekasihku
sehingga Kekasihku berjinjit karenanya. Rupanya Mbah Himan mempermainkan Kekasihku
dan Mbah Himan membiarkan Kekasihku terus berjinjit jinjit sementara selangkangan
Kekasihku terangkat angkat ke atas sementara tangan kirinya meraih tas kulit
kumalnya dan kudengar dari selangkangan Kekasihku berbunyi
“cek cek cek” menandakan lendir vagina Kekasihku sudah
keluar. “Mbaaaah sudaaaaah mbaaaaah ampuuuun jangaaan teruuuskannn hghghgh
?.”desis Kekasihku dan tubuh Kekasihku limbung dan Mbah Himan memeluk Kekasihku
dan mendudukan Kekasihku di samping kiri Mbah Himan.
Kini Kekasihku yang sudah lunglai tengah duduk dipeluk
tangan kiri Mbah Himan, kepala Kekasihku bersandar dibahu kiri Mbah Himan,
kedua payudara montoknya keluar dari blaser kuningnya, sementara kedua kakinya
yang bersepatu hak tinggi terkangkang lebar, sehingga celana dalam sutera
putihnya tampak.
Tangan kanan Mbah Himan meraih bungkusan putih itu dan aku begitu
ngeri dan jijik melihat sesuatu entah apa namanya, sesuatu sebesar batang
kemaluan orang dewasa seperti ulat hijau mempunyai gurat gurat melingkar
seperti sekrup dan mempunyai seperti duri duri di sana sini.
Bungkusan di tangan kanan Mbah Himan didekatkan pada
selangkangan Kekasihku dan pluk benda itu melompat di paha kiri Kekasihku yang
langsung menjerit tertahan.
“Apa mbaaah ?..”erang Kekasihku dan Mbah Himan menyingkap
rok span hitam elastis Kekasihku dan begitu melihat sesuatu yang merambat dipaha
kirinya, Kekasihku langsung lunglai dipelukkan Mbah Himan.
“Lihat Jeng Yati,”katanya sambil memaksa Kekasihku melihat
benda yang merayap ke selangkangan nya. “Glek” kudengar Kekasihku menelan ludah
“Apaa ini yang merayaap mbaaaah jangaaan ?.mbaaaah ? ampuuun
? ” rintih Kekasihku menghiba.
Mbah Himan bukannya mengambil benda itu, tapi malah
menundukkan kepala Kekasihku agar bisa melihat sedang apa benda yang semakin
mendekati selangkangan Kekasihku dan Mbah Himan meyingkap celana dalam sutera Kekasihku
ke kanan sehingga bulu bulu kemaluan Kekasihku yang lebat terlihat.
Benda itu mendengus dan tampak olehku asap seluar dari liang
berbibirnya menyembur bulu bulu kemaluan Kekasihku yang langsung memejamkan
kedua matanya dan mendesis
“Mmmmpppppfffzzzzzz ??.” Tiba ?tiba benda itu mematuk ke
bagian atas kemaluan Kekasihku dan “Itiiiilkuuuuuu mbaaaaaah ?..”meluncur kata
kata Kekasihku seperti seorang pelacur saat lubang berbibir benda itu melahap
kelentit Kekasihku.
“Mbaaah ? ooohh ?.. hgggghhhh ?. mmmmmppppffzzzz?,”Kekasihku
merintih rintih dan pantat bahenolnya berguncang tangan kirinya meremas sprei
dan tangan kanan Kekasihku memeluk pinggang Mbah Himan kencang.
Keringat Kekasihku mengucur deras nafasnya menderu deru
menahan nafsu birahinya Rupanya benda itu semakin ganas mengulum dan menyedot
nyedot kelentit Kekasihku sehingga tubuh Kekasihku benar benar bergetar hebat,
tangan kiri Kekasihku meremas sprei ranjangnya hingga
“mmmmppppffzzzz akuuuuuuu ngaaaaaak tahaaaaaan mbaaaaaah ?.
akuuuuuu keluaaaaaar ??..”erang Kekasihku dan pantat bahenol Kekasihku
tersentak sentak dan kedua kakinya mengejang lurus terkangkang mencapai orgasme
di sore hari itu.
Mbah Himan membiarkan Kekasihku sampai nafasnya tenang dan
kemudian menegakkan tubuh Kekasihku yang lunglai berdiri dan memeluk Kekasihku
dari belakang dimana kedua payudara Kekasihku keluar dari blaser kuningnya dan
rok spannya tersingkap sampai diperutnya.
Mbah Himan menuntun Kekasihku ke ranjangku. Kulihat benda
itu membujur sepanjang bibir vagina Kekasihku dan Mbah Himan memelorotkan
celana dalam sutera Kekasihku sampai di lututnya. Aku hanya dapat menelan ludah
saat benda itu mulai bergerak seperti gerakan mengempot bibir vagina Kekasihku
yang langsung mendesis desis
“hhhheggggghhhhh enaaaaak enaaaaak maaaas akuuu dikempoooot
?.ennnaaaaak hhhhhghghghghg ?.”Pantat semok Kekasihku bergoyang ke kiri kenan
dan ke atas merasakan kenikmatan empotan benda itu pada bibir vaginanya.
Tak lama kemudian desis Kekasihku semakin keras dan
“itiiiilkuuuuuuu ?.eehehghghghgghhh eeeempiiiiikuuuu ?. maaaas akuuuu keluaaaar
??”kembali untuk kedua kalinya pantat bahenol Kekasihku tersentak sentak begitu
kerasnya saat orgasme keduanya berlangsung.
Mbah Himan tetap memegang tubuh Kekasihku yang lemas dengan
tangan kirinya di perut Kekasihku, sementara tangan kanannya menarik paha kanan
Kekasihku hingga berdiri terkangkang.
Kulihat benda ulat itu tetap mengulum kelentit Kekasihku dan
tiba tiba ekor ulat itu mengacung ke atas dan tangan kanan Mbah Himan langsung
membuka lebar bibir vagina Kekasihku yang basah dan ulat itupun melingkarkan
bagian ekornya saat Mbah Himan membuka lebar-lebar Akupun merinding aaat ekar
ulat itu menempel di bibir vagina Kekasihku yang terbuka itu dan
“Eeeeegggghhhhhh ?. `Kekasihku mendesah saat ujung ekor ulat itu merambat
menembus liang vagina Kekasihku.
“Mbaaaaah jangaaaaaan eeehhhgggggghhhhh ?..”Kekasihku
mendesah keras saat ekor ulat itu semakin dalam menusuk liang vagina Kekasihku.
Secara refleks Kekasihku membuka kedua kakinya dan tubuhya
menyorongkan tubuhnya ke depan sehingga kedua payudara montok Kekasihku yang
menggantung segera ditangkap oleh tangan kanan Mbah Himan dan meremas remas
payudara Kekasihku, sedangkan tangan kirinya yang menopang tubuh Kekasihku ikut
ikutan meremas remas payudara Kekasihku.
Tubuh Kekasihku mengelinjang tak karuan menerima tiga
sengatan birahi sekaligus, dimana kedua payudaranya secara bergantian di remas
remas tangan mbah Himan, sedangkan kelentitnya dikulum dan disedot sedot mulut
ulat itu dan liang vagina Kekasihku dijejali tubuh ulat yang berbulu seperti
duri dan bergurat di tubuh ulat itu.
Pantat Kekasihku menungging nungging dan kedua tangan Kekasihku
ke belakang memegang kencang pinggul Mbah Himan yang menggesek gesekkan
selangkangannya ke pantat Kekasihku.
“Ngngnghhhhhh ?.. mbaaaaahhh ?..zzzzzzzz eeeeeccchhhhhhh ?
enaaaaaaaak ?.. xxzzzz ? heeeh ? mmmmmpppffzzzzz ?..” Kekasihku mendesis desis
tak karuan, sekali kali gerakan pinggulnya maju mundur dengan cepatnya
“Akuuuuuuu nggaaaak heh heh keluuuaaaaaaaaaaaaar ??
ngngngngngng ?..”Kekasihku mengerang saat orgasme ketiganya dan tubuh Kekasihku
terhuyung ke depan dan tersungkur di lantai, sedangkan kedua kakinya menekuk
kedua lututnya menopang tubuhnya yang bersimba peluh di lantai, sehingga posisi
Kekasihku menungging.
Kekasihku benar-benar tak kuasa karena baru kali ini Kekasihku
orgasme lebih dari dua kali dan kulihat Mbah Himan yang menopang tubuh Kekasihku
mengikuti arah tubuh Kekasihku tersungkur di belakang tubuh Kekasihku dan
melihat Kekasihku menungging,
Mbah Himan langsung membuka kedua bulatan pantat bahenol Kekasihku
sehingga anus Kekasihku terlihat. Mbah Himan semakin membuka pantat Kekasihku
dan anus Kekasihku pun terbuka dan tanpa jijik Mbah Himan menjilati anus Kekasihku
yang membuat tubuh Kekasihku berkelejot dan tersentak,
“Mbaaaah jangaaaaaan anuuuusskuuuuu ?..heeeeghghgh ?..oooh
.. oooh ? enaaaaak ?..zzzzzzccccchh ??.” Kekasihku mengerang erang tak karuan
tubuhnya seolah menggigil dan pantat Kekasihku seolah disengat oleh lKekasihk
ribuan volt goyangannya menggetarkan pantat bahenolnya.
“Uuuuuummmpppppffffzzzz ??”Kekasihku melenguh saat Mbah
Himan menjulurkan lidahnya menembus masuk lubang anus Kekasihku dan kepala Mbah
Himan maju mundur mengeluar masukkan lidahnya yang panjang ke dalam anus Kekasihku.
Erangan Kekasihku semakin kencang dan tubuh nya bergetar
hebat menerima rangsangan di lubang anusnya, kelentit dan liang vaginanya
bersamaan, sehingga desisan Kekasihku seolah seperti orang yang menangis
tersedu sedu merasakan nikmatnya rangsangan Mbah Himan dan ulat yang menyumpal
liang vaginanya.
“Ngngngngccchhhhhhhheeehhhhhhhhh ???”Kekasihku mengigit
bibirnya matanya terpejam dan kedua tangannya tergenggam erat dan
“Wwwwwuuuuooooooooogggghhhhhh ??..’Kekasihku mengerang dan pantat bahenolnya
tersentak sentak saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh Kekasihku
tengkurap dan tersungkur di lantai.
Hanya pantat bahenol Kekasihku yang sekali kali bergetar
hebat dan tubunya tak kuasa bergerak dan nafas Kekasihku masih memburu, kedua
matanya tertutup, mulutnya masih mendesis desis lemah menikmati kenikmatan baru
dimana ketiga serangan birahi di daerah paling sensitif Kekasihku di serang
dengan gencarnya.
Tiba tiba Mbah Himan memelorotkan celana pendek komprang
hitamnya dan tersembullah batang kemaluannya yang sudah menegang kaku sebesar
lampu TL 40 watt dan mempunyai ujung seperti jamur besar itupun di pegang oleh
tangan kanannya dan menarik kedua pangkal paha depan Kekasihku.
Sehingga Kekasihku menungging kembali dan kedua tangannya
kembali membuka kedua bulatan pantat bahenol Kekasihku sehingga lubang anus Kekasihku
menganga kembali dan Mbah Himan meludahi lubang anus Kekasihku dan lidahnya
menjulur lagi menerobos masuk ke lubang anus Kekasihku.
Mbah Himan terus meludahi dan mengeluar masukkan lidahnya
hingga benar-benar penuh ludah Mbah Himan. Mbah Himan memegang batang
kemaluannya kembali dan “Zzzzzzaaaaangaaaaaaan mbbbaaaaahhh aaammmpppfffuuunn
heeeeegghhhhhh ?”desis Kekasihku lemah saat Mbah Himan dengan tenaganya yang
masih greng itu menekan kepala jamur penisnya ke lubang anus Kekasihku.
Kekasihku mengerang dan mengernyitkan dahinya dan
“Mmmmmpppfpff ??.” pantat Kekasihku bergetar lagi saat ulat itu mulai
merangsang kelentit dan liang vagina Kekasihku dan “Heeeeeeccccccgggghhhh ??”Kekasihku
melenguh saat kepala jamur batang kemaluan Mbah Himan perlahan tapi pasti
melesak ke lubang anus Kekasihku.
“Amppuuuuuucccccchhhhhh ?.ampuuuuuun mbaaaaaah saaaakkkiiiii
eeeeeeeh ?.. “pantat Kekasihku bergetar lagi, rupanya setiap Mbah Himan menekan
penisnya ke lubang anus Kekasihku, ulat yang menyumpal di liang vagina Kekasihku
bergetar dan mulut ulat itu menyedot kelentit Kekasihku bersaamaan sehingga
batang kemaluan Mbah Himan semakin lama semakin dalam di lubang anus Kekasihku.
Begitu batang kemaluan Mbah Himan masuk seluruhnya di lubang
anus Kekasihku, Mbah Himan pun mulai menarik kembali dan memasukkan kembali
batang kemaluannya di dalam lubang anus Kekasihku dan suara “slep slep slep”
semakin lama semakin cepat terdengar dan tubuh Kekasihku kedepan ke belakang
mengikuti genjotan pantat Mbah Himan mengeluar masukkan batang kemaluannya di
lubang dubur Kekasihku.
“Mbbbbbaaaaah akuuuuuu ??.” rintih Kekasihku
“Akuuuu jugaaaa jeng Yatiiiiii ??.” erang Mbah Himan semakin
cepat menggenjot batang kemaluannya di lubang vagina Kekasihku
”Kekasihku mengerang lirih dan Mbah Himan menghujam batang
kemaluannya dalam dalam ke lubang anus Kekasihku yang mengalami orgasme ke lima
dan tangan Mbah Himan menarik pangkal paha Kekasihku hingga pantat Mbah Himan
menyodok nyodok pantat bahenol Kekasihku karena air manimya muncrat di dalam
anus Kekasihku dan bunyi “preeeet preeeet” seperti orang buang angin terdengar
dari lubang anus Kekasihku dan rupanya air mani Mbah Himan keluar dari tekanan
lubang anus Kekasihku yang tersumpal oleh batang kemaluan Mbah Himan yang cukup
besar itu.
Mereka kemudian menggelepar dan tersungkur bersamaan tubuh
tua renta itu menindih tubuh sintal Kekasihku yang benar benar lunglai melayani
lelaki tua itu. Keduanya pun tertidur karena kelelahan.
Sekitar pukul tujuh malam, Kekasihku terbangun dan langsung
mandi keramas. Kekasihku mengenakan stelan blaser dan rok span coklat muda
malam itu dan kulihat Kekasihku tanpa mengenakan BH dan celana dalamnya berhias
diantara dua ranjang berdiri di depan cermin.
Mbah Himan tak lama kemudian bangun dan mandi. Begitu Kekasihku
selesai berhias, Mbah Himan pun selesai mandinya tanpa menggunakan apapun
sehingga batang kemaluannya yang sebesar lampu TL 40 watt dan ujungnya yang
seperti jamur besar itu sudah menegang kaku.
Mbah Himan mendekati Kekasihku dari belakang dan memeluk
tubuh Kekasihku, tangan kirinya langsung meremas payudara kiri Kekasihku,
sedang tangan kanan Mbah Himan langsung menelusuri perut Kekasihku dan kemudian
menyingkap rok span Kekasihku bagian depan dan menyusupkan tangan kanannya
menggerayangi selangkangan Kekasihku.
Tak lama kemudian bunyi kecepak “cek cek cek” di
selangkangan Kekasihku pun terdengar dan Kekasihku mulai mendesis desis
“Heeeeh heeeh heeeeh mbaaaaah ???” Pantat bahenol Kekasihku
pun mulai menungging nungging dan tangan kiri Mbah Himan membuka resleting rok
span Kekasihku dan menariknya ke atas, kedua kaki Kekasihku semakin terkangkang
karena tangan kanan Mbah Himan semakin gencar mengocok dan mengelus bibir
vagina Kekasihku yang semakin basah yang menimbulkan suara kecepak yang semakin
keras di selangkangan nya.
Tangan kiri Mbah Himan mendorong tubuh Kekasihku ke depan
sehingga tubuhnya bertumpu di meja rias dan punggung Kekasihku sejajar dengan
kepalanya yang mendekati cermin meja rias.
Mbah Himan kemudian memegang pangkal batang kemaluannya yang
menegang kaku dan dari belakang mengarahkan ujung batang kemaluannya yang
seperti jamur ke liang vagina Kekasihku dan rintihan Kekasihku pun terdengar
“Mbaaaaah jaaaanggggggg ?. uuuppppppffff besaaaar mbaaaaah
oooooh maaas ?. akuuu disetubuhi mbaaah ?.ooooh maaass mekaaaar membesaaaaar
hheghghghgh sesaaak liang kuuuu maaaaas ??.ooooh menjuluuuuur ke dalam
liaaangkuuu eeeeh eh eh eh akuuu ngaaaak kuaaaat maaaas akuuu keluaaaaaarrr
??..ngngngngngngngng ?..”Kekasihku mengerang dengan hebatnya,pantat bahenolnya
tersentak sentak sehingga batang kemaluan Mbah Himan secara otomatis amblas
seluruhnya ke dalam liang vagina Kekasihku
“Mmmmmppppfffffff kok membesssaaaaar ?.. oooooh ?..
semakiiin dalaaaaam maaaas ?..maaaas hheeeeghhh ?. mekaaaaaar ?.. ffffff ?.
akuuuu mmmmmmngngngngngngngng ??.”Kekasihku kembali mencapai orgasmenya ke dua
malam itu atau ke tujuh sejak siang tadi disetubuhi Mbah Himan.
Tubuh Kekasihku limbung dan Mbah Himan memeluk Kekasihku
yang sempoyongan karena lutut Kekasihku tak kuat menahan berat tubuhnya sendiri
karena tenaga Kekasihku terkuras melayani nafsu syahwat lelaki tua itu yang
terus mengenjot menyetubuhi Kekasihku tanpa ampun.
Tubuh Kekasihku pun terjatuh di ranjangku dan posisi kakinya
di kepalaku sehingga terlihat jelas batang kemaluan Mbah Himan tengah menyumpal
liang vagina Kekasihku yang tertelungkup.
“Mbaaaaah aku
diboooooooor ???” rintih Kekasihku dan kulihat Mbah Himan tanpa mengenjot
pantatnya, batang kemaluannya terlihat dengan jelas membesar mengecil dan
rupanya memanjang memendek seperti mata bor melubangi kayu.
“Mbaaaaaah akuuuuu keluaaaaar lagiiiiiiii ??”rintih Kekasihku
mencapai orgasme yang ketiga malam itu dan batang kemaluan Mbah Himan terus
mengebor liang vagina Kekasihku, dan Kekasihku merintih berkali kali.
Selanjutnya Kekasihku terus menerus mengerang dan orgasme ke
4 kalinya, Mbah Himan menyetubuhi Kekasihku sampai pagi dan entah berapa kali Kekasihku
mengalami orgasme, sehingga keesokkan paginya Kekasihku sulit berjalan, kata Kekasihku
bibir vaginanya membengkak, hingga dengan terpaksa Kekasihku tak memakai celana
dalamnya pada hari ke dua seminar itu.