Cerita Dewasa - Ngewe dengan Istriku yang Berjilbab di kantor - Cerita Hot | Cerita Sex | Cerita ML | Cerita Dewasa | Foto Bugil

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sunday, April 29, 2018

Cerita Dewasa - Ngewe dengan Istriku yang Berjilbab di kantor


Cerita Sex - Cerita Dewasa - Cerita ML - Cerita Seks - Panggil saja namaku Raihan, aku berumur 27 tahun, aku adalah seorang pengusaha. Aku baru saja menikahi wanita cantik berjilbab, namanya Ratna. Ratna mempuanyai seorang adik perempuan yang bernama Saras. Mereka adalah kakak beradik yang cantik dan manis, keduanya bertubuh mulus dan berbadan tinggi semampai, itulah salah satu motivasi aku menikahi Ratna, karena tubuhnya yang indah.



Namun akupun sangat tertarik kepada adiknya, Saras. Bedanya, ia tidak ber jilbab dan slalu mengenakan baju sexy dan mini, tak kala aku sedang menonton TV bersamanya di ruang keluarga aku slalu berusaha mencuri-curi pandang ke arah tubuhnya yang terlihat mulus. Namun hasrat itu hanya bisa ku pendam saja.

Kala itu, aku sedang bekerja di ruangan kerjaku di perusahaanku, kebetulan perusahaanku sedang mengalami sedikit guncangan akibat dampak makin banyaknya perusahaan saingan di kotaku itu. Pada saat jam pulang kerja, tepatnya pukul 17.00 aku terdiam diri sendian di ruanganku karena memikirkan masalah itu.

Kurang lebih 30 menit aku melamun, dan tiba-tiba terbayang sosok Saras fikiranku, aku membayangkan dirinya sedang bugil, pikiran kotorku semakin merajalela dan peniskupun mengeras seketika. Ketika sedang asik menghayalkan tubuh indah Saras terdengar suara ketukan pintu “tok tok tok” aku kaget dan tersadar, ketika membalikan badan ternyata Ratna istriku datang untuk menjemputku.

Karena rencananya pulang kerja kami mau pergi makan malam bersama Ratna dan adiknya juga. “eh… sayang…. udah siap ni, cepet amat datengnya!!” tegurku, “ah… iyah yang… aku sengaja datang lebih cepat karena takut jalanan macet, sekarangkan malem minggu” jawab Ratna.

“Mana Saras yang??? Katanya dia mau ikut dengan kita makan malam dan nonton??” “oh… iyah nanti dia nyusul katanya, soalnya dia mau ngembaliin buku ke temennnya dulu, gak lama lagi nanti dia datang ko” jawab Ratna sambil duduk di pangkuanku, dan diapun menyadari penisku sedang keras,

“eh… sayang,… lagi pengen yah???? Itunya bangun tuh…” ledeknya. Iya ni yang… aku lagi pengen, kita ML dulu yuk… karayawan udah pada pulang ko, Cuma ada satpam, dia juga jam segini lagi pulang dulu, dia baru bakalan jaga lagi nanti jam 9 malem” ajakku kepada Ratna. “ah… jangan disini ah.. nanti kalo Saras dateng gimana??!!” jawab Ratna.

“Ahh…. pasti Saras telpon dulu kalo dia mau nyampe sini, dia kan penakut, ga mungkin masuk ke kantor sendirian, apa lagi kalo sore kantor ini sepi”. Akhirnya istriku mau menerima tawaranku tadi, “Iya deh sayang…. tapi aku ga lepas jilbab yah… soalnya ribet pasangnya lagi… kan kita mau jalan abis ini hehehh…” “iya deh… pakek jilbab lebih asyik kok…” akhirnya kamipun saling berpelukan sambil berciuman, aku lumat bibir kecil istriku, sambil tanganku meraba-raba payudaranya yang tak begitu besar,

perlahan tanganku melepaskan roknya namun bibirku masih tetap melumat bibirnya, semakin bernafsu aku lepas pula atasan baju istriku, dan ku remas-remas dengan keras payudara Ratna yang masih terbingkus Bra, lalu aku lepaskan Branya dan aku lumat puting merah muda di puncak gunung kembarnya Ratna,

terdengar suara erangan Ratna yang mendesah kenikmatan… “ahhh…. sayang….. enak yang… ahhh…. terus nenenin nenen aku yang….!!! aahhh….” semakin semangat saja aku menjilati tubuhnya, kini akupun berada di selangkangannya, tanpa pikir panjang, aku pun membuka celana dalam birunya, dan aku jilati kemaluan Ratna yang bersih dari bulu itu.

kemudian aku buka mulut memeknya yang wangi dan masih terlihat selaput dara yang baru saja aku rusak di malam pertama kami 1 bulan yang lalu, kemudian aku jilati klitoris Ratna, dan “ ahhhh… sayang… ahhh… geli yank…. ahh…. aku serasa pengen pipis….” namun aku tak menghiraukannya,

aku terus saja menjilati klitorisnya sambil memasukan jari tengahku ke dalam mulut memek Ratna, semakin cepat aku menusukan jari tengahku, semakin dahsyat desahan Ratna, “ahhh….. sayang… ahhh… ahhh… aku mau dapet yang…. ahhhhhh……” pantatnya nampak menggelinjang dan pahanya tiba-tiba menutup menjepit kepalaku, ternyata Ratna sudah orgasme,

aku pun segera membuka celanaku, ketika sedang membuka kemeja, tiba-tiba pintu ruanganan ku terbuka, karena ternyata aku lupa menutupnya rapat-rapat dan menguncinya, aku dan istriku langsung kaget, ternyata pintu itu terdorong oleh sesosok tubuh yang telah tak mengenakan baju sehelaipun, dan ternyata itu adalah Saras, yang ternyata sedari tadi ia mengintip kami, dan bermastrubasi sambil menyaksikan kami berdua ML,

tanpa pikir panjang, aku langsung menarik lembut tangan Saras dan membisikkan di telinganya “Ayo sini kakak puaskan bareng kak Ratna” dengan malu-malu iya mengikuti tarikan tanganku, aku tak sadar bagaimana respon Ratna yang sedang terkulai lemas di atas meja kerjakun karena orgasme pertamanya itu,

namun setelah aku memandang wajahnya, Ratna malah tersenyum dan senyum itu memberi arti bahwa Saras boleh ikut ML bareng, akhirnya Saras aku suruh jongkok dan aku pegangkan Penis kerasku, dengan malu-malu ia mengocok-ngocok penisku dengan pelan, tiba-tiba Saras langsung melumat dengan liar penisku, aku sedikit kaget karena ternyata ia sangat pandai menghisap penis, aku hanya bisa menikmati sambil sesekali mendesah kenikmatan… “ahhh…. ayo Saras sayang… sepong terus penis kakak… uhhh… ahhh…. yes… “

Setelah puas aku disepong oleh Saras, aku langsung berbaring di atas meja dan menyuruh Ratna menaiki badanku dan menduduki penisku, “ah……. enak yang…. ahh… aku goyang yahh… ahh…” desah Ratna, sambil tanganku meraba-raba Memek Saras yang berada di sebelah Ratna.

Dan tak lama Ratnapun berhenti dari genjotannya itu sambil mendesah “ahhh…… ahhh….” dan terasa pantatnya kembali menggelinjang dan pahanya ia tutup rapat-rapat. Kemudian aku bisikan kepada Ratna, “yang…. aku coba punya Saras juga yah…” kemudian Ratna pun hanya mengangguk tak berkata apapun sambil beranjak dari atas badanku.

Kemudian aku suruh Saras menduduki penisku, dan tanpa ragu Saras duduk di atas badanku, sambil menuntun penisku ke dalam Memeknya, ohh….. walau sudah tidak perawan namun memek Saras sungguh nikmat, “ahh… kak… ahh…. enak kak… genjot dari bawah kak!!!” desahnya.

Dan akupun goyangkan penisku secara cepat sambil memandangi wajah dan tubuh Saras yang menghadap ke arahku. Akupun terus menggenjot memek Saras dari bawah…. dan beberapa saat kemudian, Saras mendesah… “ahhhh.. ahh…. kak… terus genjot…. Saras mau dapet ni… ahh…..” akupun terus menggenjot dan karena saking bernafsunya menggenjot, akupun tak kuasa menahan ejakulasiku,

Namun sesaat sebelum aku berejakulasi, Saras mendesah… “ahh… aku dapet… kak…” sambil menggelinjang, dan akupun mengeluarkan lahar putihku di dalam memek Saras, adik dari Istriku. Sungguh nikmatnya memuncratkan sperma hangat di dalam memek yang selama ini aku hayalkan.

Akhirnya aku tersenyum puas sambil memandangi wajah kedua kakak beradik itu, kemudian Ratna mencium bibirku, dan berbisik “enak mana yang? Punya aku apa Saras??” aku hanya tersenyum, dan meremas payudara Saras yang masih terduduk di atas penisku.

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here