Aku Dipaksa Teman-temanku - Cerita Hot | Cerita Sex | Cerita ML | Cerita Dewasa | Foto Bugil

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Friday, September 16, 2016

Aku Dipaksa Teman-temanku

Shinta adalah seorang mahasiswi berusia 22 tahun di sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta. Badannya sangat sempurna dan terawat. Tinggi 165 cm, dgn berat 55 kg. Rambutnya hitam sebahu dan dia mempunyai buah dada yg sangat indah, bulat dan kencang berukuran 34B. Kulitnya putih dan wajahnya pun sangat cantik. Shinta termasuk mahasiswi yg berprestasi di kampusnya. Tak heran banyak sekali kawan lelakinya yg tertarik kepadanya, tetapi sampai ketika ini Shinta masih betah menjomblo.


Pada suatu hari Shinta terpaksa pulang malam sendiri dari kampusnya, kerana ia harus menyelesaikan tugasnya di laboratorium. Sewaktu dia sedang menunggu lift dari lantai 8, tiba-tiba Susno kawannya datang.
“Hai, Shinta.. mau pulang nih..?”
“Iya..”
“Bareng yuk turunnya..!” ajak Susno.
“Boleh..” tanpa rasa curiga Shinta mengiyakan.
Nampaknya malam itu benar-benar sepi di kampusnya, cuma tinggal beberapa orang saja terlihat di tempat parkir di bawah. Sewaktu pintu lift terbuka, mereka berdua pun masuk. Ketika berada di dalam lift, tiba-tiba sebuah benda keras menghantam tengkuk Shinta dari belakang, membuatnya langsung tak sadarkan diri.
“Dukk..,” Shinta terbangun sewaktu kepalanya terantuk meja.
Dgn mata masih berkunang-kunang, dia melihat bahwa dia sedang berada di ruang kuliah di lantai 4 kampusnya. Tak ada orang di situ. Dan sewaktu dia melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 10 malam. Sewaktu Shinta mencoba bergerak, dia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat. Dia mencoba melepaskan diri tetapi tak berhasil. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan muncullah tiga orang dari pintu itu. Dua lelaki dan satu wanita. Mereka semua kawannya, Susno, Hendra dan Shintya.
“Shintya.. tolong gw An.., lepasin gw.. apa-apaan sih ini..? Kalian kalo bercanda jangan keterlaluan dong..!” dgn sedikit kesal Shinta bicara dgn Shintya.
“Loe mau apa sih Shin..? Ini bukan bercanda tau..!” teriak Shintya.
“Apa maksud loe..?” Shinta mulai panik.
“Kita mau buat perhitungan sama loe, Shin..! Selama ini loe selalu jadi pusat perhatian, tapi loe terlalu sombong untuk memperhatikan temen loe sendiri. Loe tau nggak kalo temen-temen tuh banyak yg nggak suka sama loe..! Sekarang ketikanya loe untuk ngasih sesuatu sama mereka..!” Shintya mendekati dan lalu menampar pipi kiri Shinta.
“Loe mau apa sih..!” jerit Shinta.
“Gw mau liat loe menderita malam ini, Shin. Kerana selama ini loe selalu mendapat segala yg loe inginkan..” kata Shintya.
Selesai Shintya berbicara, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka kembali dan masuklah 15 orang lagi, 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Mereka semua kawannya. Tetapi kelihatannya mereka semua senang melihat Shinta terikat tak berdaya seperti itu.
Tiba-tiba Shintya berteriak, “Kawan-kawan, inilah ketikanya yg kita tunggu-tunggu. Malam ini kita boleh ngerjain si Shinta sepuas kita.”
Semua berteriak kegirangan mendengar perkataan Shintya, kecuali Shinta. Rambut kuduk Shinta merinding mendengar itu, dia tak dapat membaygkan apa yg akan mereka lakukan terhadap dirinya, sewaktu Susno mendekati dirinya dan melepaskan ikatannya. Walaupun ikatannya sudah dilepas, tetapi Shinta tak dapat berdiri, kerana kakinya lemas semua. Dia cuma dapat berlutut.
Shintya mendekati dirinya dan lalu berteriak di telinga Shinta, “Sekarang loe harus buka baju loe satu persatu sampai bugil di depan kita semua..! Awas kalo berani melawan..! Gw tusuk perut loe..!” ancam Shintya sambil memegang gunting di tangannya.
Tak percaya rasanya Shinta mendengar itu, tetapi dia tak berani menolak perintah Shintya, apalagi diancam dgn gunting tajam seperti itu. Akhirnya dgn badan gemetar, Shinta mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan melepaskannya ke lantai. Selanjutnya dia mulai membuka kancing celana jeansnya dan menariknya ke bawah hingga sekarang Shinta cuma mengenakan BH dan celana dalam yg berwarna hitam. Rupanya hari itu Shinta memakai BH dan celana dalam yg sangat seksi. Shinta memakai BH tanpa tali yg bagian depannya cuma menutupi setengah dari buah dadanya. Dan celana dalam yg dipakai Shinta lebih Shinip dgn sebuah tali yg cuma menutupi belahan kemaluannya, sedangkan pantatnya sama sekali tak tertutup. Semua laki-laki yg berada di ruangan itu benar-benar terpesona melihat pemandangan indah di depan mereka itu. Shinta gadis tercantik di kampus itu hampir bugil bulat, sehingga kemaluan mereka langsung menegang semua.
Melihat itu Shintya merasa senang dan kembali memerintahkan Shinta untuk membuka BH dan celana dalamnya. Dgn tangan gemetar, Shinta meraih kait BH di belakang punggungnya dan melepaskannya, sehingga BH Shinta dgn sendirinya terjatuh ke lantai. Sewaktu BH-ya sudah terlepas, buah dada Shinta yg bulat langsung mengacung tegak, mengundang decak kagum semua lelaki di ruangan itu. Puting buah dada Shinta berwarna coklat dgn lingkaran di sekitar putingnya berwarna coklat muda. Dan ketika celana dalamnya juga sudah dilepas, terlihatlah rambut-rambut kemaluan tipis yg tumbuh rapih di sekitar kemaluan Shinta. Shinta memang selalu mencukur rambut-rambut kemaluannya dan merawat kemaluannya sendiri. Baru pertama kali ini Shinta bugil bulat di depan orang lain dan ketika ini dia berdiri dgn badan yg gemetar.
Shintya mendekatinya sambil mengacungkan gunting ke arahnya, dan mendorong Shinta hingga jatuh terduduk.
“Sekarang loe harus buat seneng kita semua. Loe sekarang harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak gw potong nanti pentil payudara loe..! Sekalian olesin nih badan loe pake minyak ini..!” kata Shintya sambil memberikan baby oil kepada Shinta untuk dioleskan ke seluruh badannya.
Dgn ketakutan Shinta menerima botol tersebut dan menuangkannya ke atas buah dada, perut dan juga ke atas kemaluannya. Lalu Shinta mulai meraba-raba badannya sendiri dan meratakan baby oil tersebut ke seluruh badannya sambil tidur telentang di lantai. Sambil menangis kerana takut dan malu, tangan kirinya memijat-mijat buah dadanya sendiri dan memilin-milin puting payudaranya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba kemaluannya yg ditumbuhi oleh rambut tipis.
Lama kelamaan Shinta mulai terangsang dan mengeluarkan suara erangan halus yg tak dapat diatahan. Sementara itu, semua laki-laki di ruangan itu membuka bajunya hingga bugil dan mulai mengocok kemaluan mereka sendiri sampai tegang. Sedangkan yg perempuan, kecuali Shintya meninggalkan ruangan itu. Shintya malah membawa kamera video untuk merekam kejadian itu dan dia mengancam Shinta kalau dia berani melapor, Shintya akan menyebarkan rekaman itu ke seluruh kampus, dan bahkan ke luar kampusnya.
Badan Shinta kini mengkilat kerana minyak yg dioleskan ke badannya tadi, membuat Shinta kelihatan sangat seksi, dan ini menjadi pemandangan yg sangat menggairahkan untuk semua laki-laki di ruangan itu. Ketika Shinta semakin terangsang, Hendra mendekatinya. Dgn dibantu empat orang lainnya yg memegang dan menarik kedua tangan dan kaki Shinta sehingga badan Shinta menyerupai huruf X, Hendra berlutut di selangkangan Shinta, dan mulai mengelus-elus kemaluan Shinta dgn tangannya. Sesekali jari tangan Hendra mencoba menusuk masuk ke dalam kemaluan Shinta, membuat Shinta merinding kerana rasa geli yg timbul.
Lalu Hendra mulai menjilati kemaluan Shinta dgn lidahnya. Aroma khas dari kemaluan Shinta membuat Hendra semakin bernafsu menjilati kemaluan Shinta. Sementara itu kedua orang lelaki yg memegangi tangan Shinta juga ikut menikmati sebagian badan Shinta. Laki-laki yg memegang tangan kanan Shinta menjilati dan mengisap puting payudara Shinta yg sebelah kanan, sementara laki-laki yg memegang tangan Shinta yg sebelah kiri melakukan hal yg sama dgn buah dada Shinta yg satunya.beritaseks.com Sambil meremas buah dada Shinta dgn keras, sesekali mereka juga menggigit dan menarik puting payudara Shinta dgn giginya, sehingga Shinta merasa kesakitan. Kedua orang itu juga bergantian menciumi bibir Shinta dgn kasar dan memainkan lidahnya di dalam mulut Shinta.
Sesudah puas menjilati kemaluan Shinta, Hendra kembali berlutut di selangkangan Shinta dan mulai menggosok-gosokkan kemaluannya di bibir kemaluan Shinta. Sadar bahwa dirinya akan segera kehilangan keperawanannya, Shinta berusaha melepaskan diri sekuat tenaga, tetapi dia tak dapat melawan tenaga keempat orang yg memeganginya. Melihat Shinta yg meronta-ronta, Hendra semakin bernafsu dan dia segera menghunjamkan kemaluannya ke dalam kemaluan Shinta yg masih perawan. Walaupun kemaluan Shinta sudah basah oleh air liur Hendra dan cairan kemaluan Shinta yg keluar, tetapi Hendra masih kesulitan ketika memasukkan kemaluannya, kerana kemaluan Shinta yg perawan masih sangat sempit. Shinta cuma dapat menangis dan berteriak kesakitan kerana keperawanannya yg telah dia jaga selama ini direnggut dgn paksa seperti itu oleh kawannya sendiri.
Sementara itu Hendra terus memompa kemaluan Shinta dgn cepat sambil satu tangannya meremas-remas buah dada Shinta yg bulat kenyal dan tak lama lalu dia mencapai puncaknya dan mengeluarkan seluruh air maninya di dalam kemaluan Shinta. Shinta cuma dapat diam telentang tak berdaya di lantai, walaupun tangan dan kakinya sudah tak dipegangi lagi, dan membaygkan dirinya akan hamil kerana ketika ini adalah masa suburnya. Dia dapat merasakan ada cairan hangat yg masuk ke dalam kemaluannya. Darah perawan Shinta dan sebagian air mani Hendra mengalir keluar dari kemaluannya.
Sesudah itu Susno maju untuk mengambil giliran. Kali ini Susno mengangkat kedua kaki Shinta ke atas pundaknya, dan lalu dgn tak sabar dia segera menancapkan kemaluannya yg sudah tegang ke dalam kemaluan Shinta. Susno tak mengalami kesulitan lagi ketika memasukkan kemaluannya, kerana kemaluan Shinta kini sudah licin oleh air mani Hendra dan juga cairan kemaluan Shinta, walaupun kemaluan Shinta masih sangat sempit. Kembali kemaluan Shinta diperkosa secara brutal oleh Susno, dan Shinta lagi-lagi cuma dapat berteriak kesakitan. Tetapi kali ini Shinta tak berontak lagi, kerana dia pikir itu cuma akan membuat kawan-kawannya semakin bernafsu saja.
Tiba-tiba Susno mencabut kemaluannya dan dia duduk di atas dada Shinta. Susno mendempetkan kedua buah buah dada Shinta dgn kedua tangannya dan menggosok-gosokkan kemaluannya di antara celah kedua buah dada Shinta, sampai akhirnya dia memuncratkan air maninya ke arah wajah Shinta. Shinta gelagapan kerana air mani Susno mengenai bibir dan juga matanya. Sesudah itu Susno masih sempat membersihkan sisa air mani yg menempel di kemaluannya dgn mengoleskan kemaluannya ke buah dada Shinta. Lalu Susno menampar buah dada Shinta yg kiri dan kanan berkali-kali, sehingga buah dada Shinta berwarna kemerahan dan membuat Shinta merasa kesakitan.
Selanjutnya dua orang, Leo dan Gerry maju. Mereka kini menyuruh Shinta untuk mengambil posisi seperti merangkak. Lalu Leo berlutut di belakang pantat Shinta dan mulai mencoba memasukkan kemaluannya ke lubang anus Shinta yg sangat sempit. Membaygkan kesakitan yg akan dialaminya, Shinta mencoba untuk berdiri, tetapi kepalanya dipegang oleh Gerry yg segera mendorong wajah Shinta ke arah kemaluannya. Kini Shinta dipaksa mengulum dan menjilat kemaluan Gerry. Kemaluan Gerry yg tak terlalu besar tertelan semuanya di dalam mulut Shinta.
Sementara itu, Leo masih berusaha membesarkan lubang anus Shinta dgn cara menusuk-nusukkan jarinya ke dalam lubang anus Shinta. Sesekali Leo memukul pantat Shinta dgn keras, sehingga Shinta merasakan pantatnya panas. Lalu Leo juga berusaha melicinkan lubang anus Shinta dgn cara menjilatinya. Shinta merasakan sensasi aneh yg tak pernah dia rasakan sebelumnya ketika lidah Leo menjilati lubang anusnya. Tak lama lalu Shinta kembali menjerit kesakitan. Rupanya pertahanan anusnya sudah jebol oleh kemaluan Leo yg berhasil masuk dgn paksa.
Kini Leo melakukan anal sex terhadap Shinta perlahan-lahan, kerana lubang anus Shinta sangat sempit dan kering. Leo merasakan kesakitan sekaligus kenikmatan yg luar biasa ketika kemaluannya dijepit oleh anus Shinta. Ketika Shinta berteriak, kembali Gerry mendorong kemaluannya ke dalam mulut Shinta, sehingga kini Shinta cuma dapat mengeluarkan suara erangan yg tertahan, kerana mulutnya penuh oleh kemaluan Gerry. Badan Shinta terdorong ke depan dan ke belakang mengikuti gerakan kemaluan di anus dan mulutnya.
Kedua buah dada Shinta yg menggantung dgn indah bergoyg-goyg kerana gerakan badannya. Keadaan ini terus berlangsung sampai akhirnya Leo dan Gerry mencapai klimaks hampir secara bersamaan. Leo menyemburkan air maninya di dalam anus Shinta, dan Gerry menyemburkan air maninya di dalam mulut Shinta. Shinta terpaksa menelan semua air mani Gerry agar dia dapat tetap bernafas. Shinta hampir muntah merasakan air mani itu masuk ke dalam kerongkongannya, tetapi tak dapat kerana kemaluan Gerry masih berada di dalam mulutnya. Shinta membiarkan saja kemaluan Gerry berada di dalam mulutnya untuk beberapa ketika sampai Gerry menarik keluar kemaluannya dari mulut Shinta.
Lalu Gerry memaksa Shinta untuk membersihkan kemaluannya dari air mani dgn cara menjilatinya. Leo juga masih membiarkan kemaluannya di dalam anus Shinta dan sesekali masih menggerak-gerakkan kemaluannya di dalam anus Shinta, mencoba untuk merasakan kenikmatan yg lebih banyak. Shinta dapat merasakan kehangatan air mani di dalam lubang anusnya yg secara perlahan mengalir keluar dari lubang anusnya.
Sesudah Leo mencabut kemaluannya dari anus Shinta, kawannya yg lain, Irvan, mengambil kursi dan duduk di atasnya. Dia menarik Shinta mendekat dan menyuruh Shinta untuk mengangkangi kemaluannya menghadap dirinya. Irvan lalu mengarahkan kemaluannya ke kemaluan Shinta, dan lalu memaksa Shinta untuk duduk di atas pangkuannya, sehingga seluruh kemaluan Irvan langsung masuk ke dalam kemaluan Shinta. Sesudah itu, Shinta dipaksa bergerak naik turun, sementara Irvan meremas dan menjilati kedua buah dada dan puting payudara Shinta. Sesekali Irvan menyuruh Shinta untuk menghentikan gerakannya untuk menahan klimaksnya. Irvan dapat merasakan kemaluan Shinta berdenyut-denyut seperti memijat kemaluannya, dan dia juga dapat merasakan kehangatan kemaluan Shinta yg sudah basah. Irvan tak dapat bertahan lama, kerana dia sudah sangat terangsang sebelumnya sewaktu melihat Shinta diperkosa oleh kawan-kawannya yg lain, sehingga dia langsung memuncratkan air maninya ke dalam kemaluan Shinta. Shinta kembali merasakan kehangatan yg mengalir di dalam kemaluannya.
Selanjutnya, Wanto yg mengambil giliran untuk memperkosa Shinta. Dia menarik Shinta dari pangkuan Irvan, lalu dia sendiri tidur telentang di lantai. Shinta disuruh untuk berlutut dgn kaki mengangkang di atas kemaluan Wanto. Lalu secara kasar Wanto menarik pantat Shinta turun, sehingga kemaluan Shinta langsung terhunjam oleh kemaluan Wanto yg sudah berdiri keras. Kemaluan Wanto, yg jauh lebih besar daripada kemaluan-kemaluan sebelumnya yg memasuki kemaluan Shinta, masuk semuanya ke dalamkemaluan Shinta, membuat Shinta kembali merasakan kesakitan kerana ada benda keras yg masuk jauh ke dalam kemaluannya. Shinta merasa kemaluannya dikoyak-koyak oleh kemaluan Wanto. Wanto memaksa Shinta untuk terus menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga kemaluan Wanto dapat bergerak keluar masuk kemaluan Shinta dgn leluasa.
 Kisah Ngentot Nyata
Lalu Wanto menjepit kedua puting payudara Shinta dan menariknya ke arah dadanya, sehingga kini buah dada Shinta berhimpit dgn dada Wanto. Wanto benar-benar terangsang ketika merasakan kedua buah dada Shinta yg kenyal dan hangat menempel rapat ke dadanya. Melihat posisi seperti itu, Shintya melepas ikat pinggangnya dan mulai mencambuk punggung Shinta beberapa kali. Walaupun cambukan itu tak terlalu keras, tetapi Shinta tetap merasakan perih di punggungnya, sehingga dia berhenti menggerakkan pinggulnya. Merasakan bahwa gerakan Shinta terhenti, Wanto marah. Lalu dia mencengkeram kedua belah pantat Shinta dgn tangannya, dan memaksanya bergerak naik turun sampai akhirnya Shinta menggerakkan sendiri pantatnya naik turun secara refleks.
Sewaktu Wanto hampir mencapai klimaks, dia memeluk Shinta dan berguling, sehingga posisi mereka kini bertukar, Shinta tidur di bawah dan Wanto di atasnya. Sambil mencium bibir Shinta dgn sangat bernafsu dan meremas buah dada Shinta, Wanto terus menggenjot kemaluan Shinta. Tak lama lalu gerakan Wanto terhenti. Wanto mencabut kemaluannya keluar dari kemaluan Shinta dan segera menyemprotkan air maninya di sekitar bibir kemaluan Shinta. Lalu dia menarik tangan kanan Shinta dan memaksa Shintauntuk meratakan air mani yg ada di sekitar kemaluannya dgn tangannya sendiri.
Sesudah itu, seorang kawannya yg lain, Eka, kembali maju mengambil giliran memperkosa kemaluan Shinta. Hampir sepuluh menit Eka memompa kemaluan Shinta dgn kasar, membuat kemaluan Shinta semakin terasa licin dan longgar. Sebelum mencapai puncaknya, Eka mencabut kemaluannya dari kemaluan Shinta dan memaksa Shinta untuk menadahkan kedua telapak tangannya untuk menampung air maninya. Sesudahitu, Eka memaksa Shinta untuk mengusap air mani yg ada di telapak tangannya ke wajahnya dan meratakannya seperti orang mencuci muka. Semua kawannya tertawa senang melihat itu, sementara Shinta menahan jijik dan rasa malu yg luar biasa kerana diperlakukan dgn hina seperti itu. Kini wajah Shinta sudah rata oleh air mani milik Eka.
Lalu lima orang lainnya secara bergantian memperkosa Shinta di kemaluan, anus maupun mulut Shinta. Mereka juga meremas-remas buah dada Shinta dan mencubit serta menggigit puting payudara Shinta keras-keras. Kini wajah, buah dada, perut, punggung, kemaluan dan pantat Shinta sudah penuh oleh air mani. Bahkan kedua buah buah dada Shinta kini berwarna kemerahan kerana digigit dan diremas secara kasar oleh kawan-kawannya. Di punggung Shinta juga tercetak jalur-jalur merah akibat dicambuk Shintya tadi.
Walaupun telah diperkosa berkali-kali, tetapi rupanya Shinta tak mencapai klimaks sama sekali, kerana dia berusaha menahannya. Melihat itu Shintya merasa kesal dan memaksa Shinta untuk mencapai klimaks dgn cara bermasturbasi sendiri.
“Gila loe.., lagi diperkosa aja masih sombong nggak mau klimaks. Sekarang loe harus klimaks.., cepat masturbasi lagi sambil nyukur rambut loe tuh sampai bersih..!” perintah Shintya.
Shintya memberikan pisau cukur kepada Shinta dan menyuruhnya untuk mencukur rambut kemaluannya sendiri sambil bermasturbasi. Shinta tak berani berbuat apa-apa kecuali menurut. Sambil menutup matanya, tangan kiri Shinta mulai meremas-remas buah dadanya sendiri sambil meratakan air mani yg ada di buah dada dan perutnya. Sementara tangan kanannya mulai mencukur rambut kemaluannya pelan-pelan sampai habis. Shinta tak memerlukan shaving cream lagi, kerana kemaluannya sudah licin oleh air mani dan juga cairan kemaluannya.
Sesudah selesai mencukur rambut kemaluannya sampai habis, Shinta mulai memasukkan gagang pisau cukur itu ke dalam kemaluannya dan menggerak-gerakkannya keluar masuk perlahan-lahan. Kemaluan Shinta terasa panas dan perih ketika Shinta menyentuhnya. Rupanya dgn bermasturbasi sendiri, Shinta lebih terangsang, dan akhirnya lima menit lalu badannya tiba-tiba mengejang, kakinya menekuk dan dadanya membusung memperlihatkan kedua buah dadanya mengacung tegak dgn puting payudara yg mencuat keluar, menandakan bahwa Shinta sudah sangat terangsang. Shinta mengeluarkan erangan yg tertahan sambil tangan kanannya terus menggosok kemaluannnya, dan tangan kirinya menjepit puting payudaranya sendiri. Akhirnya Shinta mengalami klimaks yg luar biasa. Badan Shinta kaku merasakan kenikmatan luar biasa yg menjalar di seluruh badannya, dan cairan kemaluan Shinta mengalir keluar dgn derasnya. Shinta tak dapat menutupi kenikmatan yg dirasakannya ketika itu, sehingga dia pun mengeluarkan suara mendesah yg keras. Bahkan dia lupa bahwa dia kini sedang diperhatikan oleh banyak orang dan untuk ketika itu dia juga lupa akan kesakitan yg diderita badannya.
Belum pernah sebelumnya Shinta mengalami klimaks sehebat itu, walaupun dia sering bermasturbasi di rumahnya. Ini kerana sebelumnya dia belum pernah berhubungan badan, dan ketika ini dia baru diperkosa beramai-ramai. Dan selama diperkosa itu, walaupun sebenarnya Shinta merasa terangsang, Shinta menahan klimaksnya sekuat tenaga dan akhirnya semua ditumpahkan ketika dia bermasturbasi.
Sesudah mengalami klimaks, Shinta cuma terdiam kecapaian. Kesadarannya perlahan mulai kembali lagi dan rasa sakit kembali terasa di seluruh badannya. Kedua kakinya tertekuk dan mengangkang lebar memperlihatkan kemaluannya yg sudah licin mengkilat tanpa ada rambut kemaluannya sehelai pun sehabis dicukur. Di sekitar kemaluan Shinta terlihat bercak-bercak merah darah perawan Shinta dan juga air mani. Tangan kanannya menjulur ke samping dan tangan kirinya terlipat menutupi sebagian buah dadanya. Badannya licin dan mengkilat kerana keringat yg membanjiri dan juga kerana air mani yg diratakan ke seluruh badannya. Shinta masih menangis pelan kerana sakit dan juga kerana rasa malu yg menyerang dirinya. Tetapi Shinta juga tak dapat menutupi kenikmatan luar biasa yg baru saja dirasakannya. Shinta tak mampu bergerak lagi.
Tetapi melihat itu, nafsu kawan-kawannya kembali muncul dan mereka kembali maju bersamaan untuk memperkosa Shinta lagi. Kali ini Shinta tak mampu berontak sama sekali, kerana dia sudah tak mempunyai tenaga lagi. Dia cuma terdiam dan badannya mengikuti saja gerakan pemerkosanya. Shinta seperti boneka yg sedang dipermainkan beramai-ramai. Kedua belas kawannya kembali memperkosa kemaluan dan anus Shinta yg sudah terasa lebih longgar sesudah dimasuki banyak kemaluan berkali-kali. Mereka juga memaksa Shinta untuk mengulum dan menjilati kemaluan mereka, dan menelan semua air mani yg disemburkan ke dalam mulutnya. Bahkan Shinta diperkosa oleh tiga orang sekaligus yg memasukkan kemaluannya ke mulut, kemaluan dan anus Shinta secara bersamaan, sementara dua orang lainnya mempermainkan buah dada Shinta.
Semua posisi yg mungkin dibaygkan dalam hubungan seks sudah dipraktekkan oleh kawan-kawan Shinta terhadap badan Shinta. Kali ini Shinta tak kuat lagi menahan klimaksnya, dan dia mengalami klimaks beberapa kali, tetapi tak sehebat yg pertama. Sesudah kedua belas orang kawannya selesai memperkosa dirinya untuk kedua kalinya, Shinta akhirnya pingsan kerana kecapaian dan kerana kesakitan yg menyerang seluruh badannya terutama di kemaluan, anus dan juga kedua buah buah dadanya. Shinta telah diperkosa secara habis-habisan selama tiga jam lebih oleh dua belas orang kawannya sendiri. Dan semua kejadian itu direkam oleh Shintya.
Sewaktu Shinta terbangun, dia menyadari bahwa dirinya terikat ke tiang listrik dalam keadaan berdiri di tempat parkir kampusnya yg terbuka. Ketika itu keadaan masih gelap dan masih belum ada satupun orang maupun mobil yg datang. Kedua tangan Shinta terikat ke belakang dan kedua kakinya juga terikat ke tiang listrik. Badannya masih bugil bulat tanpa selembar benang pun dan dia tak dapat bergerak sama sekali. Sewaktu Shinta mencoba berteriak, dia baru sadar bahwa mulutnya ditutupi oleh lakban, sehingga dia tak dapat mengeluarkan suara sama sekali. Kemaluan dan kedua puting payudara Shinta juga ditempeli oleh lakban. Di dadanya tergantung kertas yg bertuliskan Silakan Nikmati Badan Saya. GRATIS. Ttd: SHINTA.
Shinta membaygkan bagaimana malunya dirinya kalau nanti orang-orang datang dan melihat keadaan dirinya yg bugil bulat dan belepotan darah serta air mani kering. Dia bahkan tak dapat membaygkan bagaimana kalau nanti orang yg datang membaca dan menuruti tulisan di kertas itu, lalu memperkosa dirinya.
Tak lama lalu, dia melihat tujuh orang datang. Rupanya mereka satpam dan tukang parkir kampusnya. Shinta berusaha minta tolong dan mereka akhirnya datang menghampirinya. Shinta sedikit merasa lega, kerana dia berpikir pasti mereka akan menolongnya. Tetapi ketakutan Shinta menjadi kenyataan, kerana bukannya bantuan yg diberikan, ketujuh orang itu malah ingin menikmati badan Shinta di tempat parkir itu. Sebelumnya seorang satpam menarik lepas dgn paksa lakban di kemaluan, puting payudara dan mulut Shinta, membuat Shinta kembali merasakan kesakitan. Kini kemaluan dan puting payudara Shinta kembali terbuka dan dapat dilihat oleh orang.
“Wah, inikan si Shinta, cewek paling cantik di kampus. Ngapain dia bugil-bugil begini di tempat parkir..?” kata salah satu dari mereka.
Dan orang lainnya menyahut, “Gile.., bodinya seksi banget. Gimana kalo kita cicipin aja bodinya sekalian. Liat tuh.., memeknya bersih nggak ada rambutnya.”
“Iya nih, kita perkosa aja yuk sekalian.. lagian dia yg minta diperkosa, liat aja tulisan di kertas itu.”
“Ayo cepet kita perkosa aja.. Gw belum pernah ngerasain punyanya cewek kuliahan nih..!”
Shinta cuma dapat menangis dan memohon, “Tolong Pak, lepaskan saya.. jangan perkosa saya lagi, sudah cukup penderitaan saya..”
Tetapi mereka tak peduli dgn rintihan Shinta dan tetap melancarkan aksinya.
Mereka tertawa bahagia dan mulai membuka baju dan celananya masing-masing. Melihat itu Shinta cuma dapat pasrah dan berharap mereka tak menyakiti dirinya lagi. Tak mungkin baginya untuk berteriak minta tolong, kerana tak ada orang sama sekali di sekitar situ. Lalu mereka mengambil selang air dan menyemprot badan Shinta dgn air dingin sambil menggosok-gosoknya untuk membersihkan badan dan wajah Shinta dari darah dan air mani kering yg menempel di badannya.beritaseks.com Disemprot air dingin seperti itu, Shinta terkejut dan menggigil kedinginan. Tetapi itu tak lama, kerana lalu dua orang laki-laki segera melepaskan ikatan Shinta, mengangkat badan Shinta dan mendekapnya dari depan dan belakang. Shinta kini terjepit di antara badan dua orang laki-laki. Mereka mulai memasukkan kemaluan mereka ke dalam kemaluan dan anus Shinta secara bersamaan. Shinta diperkosa di kemaluan dan anusnya dalam posisi berdiri.
Sementara itu orang yg berada di depan Shinta menciumi bibir Shinta dgn paksa, dan orang yg berada di belakang Shinta meremas-remas kedua buah dada Shinta dari belakang. Beberapa menit lalu kedua orang itu mencapai klimaks dan menyemburkan air maninya di dalam kemaluan dan anus Shinta. Orang yg memperkosa kemaluan Shinta menyemburkan air maninya berkali-kali di dalam kemaluan Shinta, sehingga Shinta dapat merasakan bahwa kini kemaluannya dibanjiri oleh air mani orang itu yg sangat banyak dan tak dapat tertampung lagi di dalam kemaluannya.
Sesudah itu, Shinta dipaksa berlutut dan harus berkeliling menjilati semua kemaluan laki-laki yg berdiri mengelilinginya secara bergantian. Shinta juga terpaksa menelan air mani semua laki-laki itu satu-persatu. Sesudah menjilati semua kemaluan laki-laki yg ada di situ, Shinta lalu diperkosa lagi di kemaluan dan juga anusnya. Salah seorang diantaranya memiliki kemaluan yg sangat besar dan panjang, sehingga sewaktu dia memperkosa anus Shinta, kemaluannya cuma dapat masuk setengahnya. Tetapi orang itu terus mendorong kemaluannya masuk ke dalam lubang anus Shinta dgn paksa, membuat Shinta meronta-ronta kesakitan.
Selain menyemburkan air maninya di dalam kemaluan dan anus Shinta, mereka juga menyemburkan air maninya di badan Shinta dan memaksa Shinta untuk meratakannya dgn tangannya sendiri. Shinta tak pernah membaygkan bahkan dalam mimpi terburuknya, bahwa dirinya benar-benar dinikmati oleh banyak orang dalam semalam. Dan kali ini Shinta tak dapat lagi menahan klimaksnya. Dia mencapai klimaks sampai berkali-kali, mungkin kerana satpam-satpam ini lebih berpengalaman dibandingkan kawan-kawannya yg memperkosanya sebelumnya.
Sesudah ketujuh orang itu kebagian mencicipi kemaluan, anus dan juga mulut Shinta, Shinta kembali diikat di tiang listrik dalam posisi semula, dan kembali ditinggalkan seorang diri dalam keadaan bugil bulat. Badan Shinta kembali belepotan oleh air mani dan kulit badannya mengkilat oleh keringatnya sendiri. Air mani dan cairan kemaluan Shinta yg tercampur menjadi satu menetes keluar perlahan-lahan dari kemaluan dan lubang anus Shinta. Dari mulut Shinta juga mengalir keluar air mani yg tak dapat ditelan lagi oleh Shinta.
Shinta cuma dapat menggigil kedinginan. Tetapi penderitaannya belum berakhir sampai di situ. Shintakembali diperkosa secara bergantian oleh orang-orang yg lewat, satpam, tukang parkir, kawannya, dan bahkan dua orang dosennya ikut memperkosanya. Kemaluan, anus dan mulutnya dimasuki oleh kemaluan-kemaluan lain, dan dia dipaksa menelan air mani mereka semua. Sebagian meratakan air maninya di seluruh badan Shinta. Ada yg iseng mencoret-coret badan Shinta dgn spidol permanen dgn gambar-gambar dan kata-kata jorok. Bahkan orang terakhir yg memperkosa Shinta memasukkan ranting pohon sepanjang 25 cm ke dalam kemaluan dan anus Shinta sampai berdarah-darah dan meninggalkannya di situ.
Shinta tergeletak di tanah dgn badan dan wajah yg kembali berlumuran oleh darah serta air mani, dan ranting pohon yg menancap di anus dan kemaluannya. Buah dada dan kemaluan Shinta terlihat memar dan berwarna kemerahan. Bulatan pantatnya juga terlihat memar dan kemerahan. Shinta sudah tak dapat merasakan lagi kemaluan dan lubang anusnya. Akhirnya Shinta kembali pingsan kerana kesakitan dan kecapaian.
Total Shinta telah diperkosa oleh lebih dari 30 orang dalam semalam, sampai akhirnya dia ditolong pada jam 05:30 pagi oleh seorang dosen wanita yg melihat keadaan Shinta yg menyedihkan. Ketika ditanya siapa yg memperkosa dirinya, Shinta tak berani menjawab, kerana teringat ancaman Shintya yg akan menyebarluaskan rekaman video Shinta yg bugil bulat sedang bermasturbasi dan diperkosa oleh banyak orang. Shinta lebih memilih bungkam. Dan sesudah kejadian itu, Shinta tak dapat bergerak sama sekali sampai berhari-hari, dan dia merasa bahwa penderitaannya masih akan terulang lagi di lalu hari.

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here