Tak Sengaja Melihat Kekasihku Selingkuh - Cerita Hot | Cerita Sex | Cerita ML | Cerita Dewasa | Foto Bugil

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Friday, September 16, 2016

Tak Sengaja Melihat Kekasihku Selingkuh

Karena aku suami yang setia saat Kekasihku sedang ada tugas seminar diluar kota aku temani dia selama 3 hari di hotel berbintang kami mendapat kamar yang double beds , Kekasihku yang ditunjuk sebagai wakil dosen di universitasnya harus siap jadi selama 2 hari itu Kekasihku bangun pagi jam 7 untuk siap siap memberikan informasi pada khayak yang datang.
Kekasihku memang cantik dan mempunyai body yang bahenol saat itu dia mengenakan blazer yang ketat sehingga payudaranya menjulang keluar agak terlihat putting yang mengecap di blazernya Kekasihku yang sudah berumur 36 tahun masih bahenol apalagi ditambah memakai hak tinggi saat dia berjalan uhh sungguh seksi sekali.
Sering aku berpikiran buruk agar Kekasihku menyeleweng dan aku dapat menemuinya dengan mengintip bagaimana saat Kekasihku “digarap” lelaki tua. Kekasihku memang pernah cerita kalau salah satu mahasiswanya di kelas yang berada di luar kota pernah “mempermainkan” daerah sensitifnya di selangkangannya, sehingga Kekasihku tak berani berdiri lama-lama di kelas dan duduk di meja pengajar yang ditutup oleh taplak meja saja.
“Mas nanti nggak usah dijemput karena sudah disediakan angkutan oleh panitia. Mas, capai tidur saja, kalau mau pijit saja, biar nanti malam tambah ‘greng’,tapi jangan dipijit cewek lho” kata Kekasihku .
“Yah, cari tukang pijit kakek kakek, sekalian mijit mijit anumu ?.” kataku berseloroh
“Biar, selain memijit juga menyuntik iniku,” kata Kekasihku tertawa sambil menunjuk selangkangannya
“Bener ?”kataku
“Boleh kan, mas? tanya Kekasihku
“Kau memang pingin to, dik?” tanyaku
“Ya, aku pingin mas,” kata Kekasihku vulgar menatapku dengan tajam
“Boleh, kan?” kata Kekasihku merayu
“Kalau kau suka dan senang ?” jawabku
Sesampai di penginapan, aku minta resepsionis untuk mencarikan tukang pijit. Sampai aku makan siang, barulah muncul tukang pijit itu, orangnya tua memakai ikat kepala dan membawa tas kulit kumal, berbaju hitam, dan celana komprang selutut, dia menyuruhku memakai sarung.
“Siapa namanya, pak,” aku bertanya saat tukang pijit mulai memijitku.
“Orang memanggil saya, Mbah Himan, mas,” katanya Menurut ceritanya, dia ahli pijit urat dan bisa membuat lelaki tambah greng dan dia mampu memperbesar kemaluan laki laki dan segudang cerita lainnya, bahkan ada cerita Mbah Himan yang membuatku bergidik, yaitu kalau dia bisa membangkitkan gairah seorang wanita tanpa menyentuh.
Dia bahkan pernah membuat salah satu Kekasih pejabat jauh- jauh datang dan menginap di rumahnya di desa untuk minta dipuaskan.
Mbah Himan terus memijit dan akhirnya aku disuruh bersandar di tempat tidur dan menyuruh menyingkapkan sarungku dan kurasakan kesakitan pada saat aku dipijit batang kemaluanku dan beberapa saat kemudian kulihat batang kemaluanku membesar dan kudengar pintu dibuka, Mbah Himan cepat-cepat menutup sarungku, kulihat Kekasihku masuk.
“Simpananmu, mas?”tanyanya berbisik saat melihat Kekasihku.
“Kekasih saya, mbah,”kataku
“Ah, jangan bohong, perempuan ini bisa “dipakai”,”katanya.
Belum sempat aku menjawab
“Aku juga bisa membuat mas tak berkutik,”katanya dan aku meringis kesakitan saat kurasakan perut kebawah seperti mengejang dan aku tak dapat bergerak.
“Sudah pijatnya, mas,”kata Kekasihku
“Belum, jeng,” Mbah Himan yang menjawab.
“Kenalkan ini Kekasih saya, Mbah Himan,”kataku.
“Bener to, jeng?katanya.
“Lho, iya mbah kan hotel ini nggak boleh bawa-bawa, memang apa mbah melihat saya oang yang nggak bener” kata Kekasihku sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Mbah Himan
“Saya Kekasihnya,” Kekasihku memperkenalkan diri mendekati Mbah Himan yang duduk di pinggir ranjangku.
“Saya, Mbah Himan,”katanya dan tangannya bersalaman dengan tangan Kekasihku.
“Heeh ?”kudengar Kekasihku mendesis lirih.
“Saya kira jeng wanita simpanan kang mas ini,”kata Mbah Himan.
“Wah, kebetulan saya bawa surat nikah, mbah,”kata Kekasihku mengambil surat nikah dari tasnya dan menyodorkan setengah membungkuk dan kulihat mata Mbah Himan langsung tertuju di blaser kuning Kekasihku yang berleher rendah dan Mbah Himan menatap tajam gundukan daging payudara Kekasihku bagian atasnya
“Jeng, pijet ya,” kata Mbah Himan
“Saya, nggak biasa dipijat ?.”kata Kekasihku terputus
“Nggak Mbah Himan nggak perlu megang?.”katanya sambil berdiri dan menuju ranjang satunya, aku tak dapat berbuat apa apa saat Kekasihku merebahkan dirinya di kasur empuk itu tanpa melepas sepatu tumit tingginya.
 “Gimana jeng, enak”tanya Mbah Himan
“Waah, kok bisa ya nggak nyentuh rasanya seperti dipijit “kata Kekasihku
“Enak kan jeng,” Mbah Himan bertanya lagi
“Ya ?”kata Kekasihku
“Ya apanya?”tanya Mbah Himan
“Enak rasanya..”kata Kekasihku “Jeng,
Siapa namanya?”tanya Mbah Himan
“Yati, mbah?”jawab Kekasihku
“Jeng Yati, tadi enak, kan?tanya Mbah Himan lagi
“Iya, mbah enak,” kata Kekasihku
“Kalau ini nggak enak Jeng Yati, tapi nikmat..”kata Mbah Himan
Kulihat Mbah Himan mengembangkan telapak tangannya diatas kedua payudara Kekasihku dan “Mbaaaah ?”Kekasihku mendesah saat Mbah Himan menutup telapak tangannya dan membuka lagi seolah Mbah Himan tengah meremas remas payudara montok Kekasihku.
“Mbaaah jangaaan, mbaaah,” Kekasihku mendesis dan kedua tangan Kekasihku menekan dibawah ketiaknya sehingga kedua payudara montoknya semakin menggelembung dari balik blaser nya.
“ooh mbbaaaaah ?
”Kekasihku merintih ketika tangan Mbah Himan semakin cepat membuka menutup meremas dari jauh kedua payudara montok Kekasihku yang masih terbalut blaser kuningnya. “Hhhheeeggghhhhhh ??”Kekasihku mendesah saat salah satu tangan Mbah Himan seolah memelintir puting susu Kekasihku dan tampak jelas kedua puting susu Kekasihku tersembul dari balik blaser nya.
“maaas mbaaaah Demooooo tolooong maaass heeqqhhhh ?..”rintih Kekasihku dan tersentak saat tangan Mbah Himan sepertinya memelintir sambil menarik kedua puting susu Kekasihku. Mbah Himan semakin lama semakin menguasai Kekasihku dan rupanya Kekasihku hanya bisa mendesis dan mendesah oleh perlakuan Mbah Himan.
“Ayo buka kancingnya,”perintah Mbah Himan Kekasihku yang mengerang “Ngaaaaak mauuuu mbaaaah ?.engaaaaak ??.” Kekasihku seperti ada yang menarik tubuhnya dan terduduk di ranjang walaupun mulutnya menolak tapi kedua tangannya membuka satu kancing blaser kuningnya dan aku tertegun saat Kekasihku melepas kaitan BHnya di belakang dan menarik BHnya sendiri hingga tali talinya terputus.
“Ayo mbah haus,” kata Mbah Himan. Kekasihku membuka tiga kancing blaser nya dan dengan sendirinya kedua payudara montok Kekasihku dimana kedua puting susunya yang menegang tersembul keluar dari blaser kuningnya.
“Aku haus Jeng Yati, aku dari tadi capek mijit kangmasmu, tapi gak dikasih minum, aku pingin minum,”kata Mbah Himan sambil seolah mengusap kedua payudara Kekasihku yang langsung mengerang “mbaaah ??.. ngaaaaak mauuuuuuu ?.”
Tapi Kekasihku memegang paayudara kanannya bagian bawah dan menyodorkan ke mulut Mbah Himan dan Mbah Himan langsung mencaplok payudara kanan Kekasihku yang disodorkan ke mulutnya. “Mbaaaaaah akuuuuu kooook oooohhhh rasanyaaaa air susukuuuu mau keluaaaar ?.mbaaaaah ??.”dan bunyi “srep srep” kudengar mulut Mbah Himan menyedot nyedot payudara kanan Kekasihku yang mengeluarkan air susu.
Mbah Himan menarik tubuh Kekasihku hingga turun dari ranjang dan Kekasihku kini berdiri menyorongkan badannya di depan Mbah Himan yang duduk di ranjang karena tangan kiri Mbah Himan memeluk punggung Kekasihku sedangkan tangan kanan Mbah Himan meremas remas payudara kiri Kekasihku
“Maaaas akuuu koook jadiiii beginiiiii??..”desis Kekasihku “oooooh enaaak mbaaaaaah??.”rintih Kekasihku dan kedua tangan Kekasihku memeluk kepala Mbah Himan yang mengenakan ikat kepala.
Rupanya sedotan Mbah Himan pada payudara kanan Kekasihku begitu kuat dan cepat hingga beberapa menit saja air susu payudara kanan Kekasihku pun habis dan Mbah Himan langsung melahap payudara kiri Kekasihku dan kembali suara “srep srep” terdengar lagi saat Mbah Himan dengan ganasnya menyedot air susu payudara kiri Kekasihku yang terus mengerang tak karuan.
 Begitu ganasnya Mbah Himan menyedot air susu payudara kiri Kekasihku, Kekasihku pun menekan kepala Mbah Himan ke dadanya hingga ikat kepala Mbah Himan terlepas dan kulihat kepala botak berambut jarang itupun tampak, gilanya Kekasihku memeluk kepala Mbah Himan.
Tampak kedua mata Kekasihku terpejam mendapat perlakuan ganas Mbah Himan pada payudara kiri Kekasihku dan Mbah Himan menghentikan sedotannya saat air susu Kekasihku habis.
“Nikmat kan Jeng Yati,”tanya Mbah Himan Kekasihku hanya diam dan menoleh padaku kemudian mendesis kembali saat telapak tangan kanan Mbah Himan di depan selangkangan Kekasihku.
Tangan kanan Mbah Himan seolah menggosok selangkangan Kekasihku sehingga Kekasihku berjinjit karenanya. Rupanya Mbah Himan mempermainkan Kekasihku dan Mbah Himan membiarkan Kekasihku terus berjinjit jinjit sementara selangkangan Kekasihku terangkat angkat ke atas sementara tangan kirinya meraih tas kulit kumalnya dan kudengar dari selangkangan Kekasihku berbunyi
“cek cek cek” menandakan lendir vagina Kekasihku sudah keluar. “Mbaaaah sudaaaaah mbaaaaah ampuuuun jangaaan teruuuskannn hghghgh ?.”desis Kekasihku dan tubuh Kekasihku limbung dan Mbah Himan memeluk Kekasihku dan mendudukan Kekasihku di samping kiri Mbah Himan.
Kini Kekasihku yang sudah lunglai tengah duduk dipeluk tangan kiri Mbah Himan, kepala Kekasihku bersandar dibahu kiri Mbah Himan, kedua payudara montoknya keluar dari blaser kuningnya, sementara kedua kakinya yang bersepatu hak tinggi terkangkang lebar, sehingga celana dalam sutera putihnya tampak.
Tangan kanan Mbah Himan meraih bungkusan putih itu dan aku begitu ngeri dan jijik melihat sesuatu entah apa namanya, sesuatu sebesar batang kemaluan orang dewasa seperti ulat hijau mempunyai gurat gurat melingkar seperti sekrup dan mempunyai seperti duri duri di sana sini.
Bungkusan di tangan kanan Mbah Himan didekatkan pada selangkangan Kekasihku dan pluk benda itu melompat di paha kiri Kekasihku yang langsung menjerit tertahan.
“Apa mbaaah ?..”erang Kekasihku dan Mbah Himan menyingkap rok span hitam elastis Kekasihku dan begitu melihat sesuatu yang merambat dipaha kirinya, Kekasihku langsung lunglai dipelukkan Mbah Himan.
“Lihat Jeng Yati,”katanya sambil memaksa Kekasihku melihat benda yang merayap ke selangkangan nya. “Glek” kudengar Kekasihku menelan ludah
“Apaa ini yang merayaap mbaaaah jangaaan ?.mbaaaah ? ampuuun ? ” rintih Kekasihku menghiba.
Mbah Himan bukannya mengambil benda itu, tapi malah menundukkan kepala Kekasihku agar bisa melihat sedang apa benda yang semakin mendekati selangkangan Kekasihku dan Mbah Himan meyingkap celana dalam sutera Kekasihku ke kanan sehingga bulu bulu kemaluan Kekasihku yang lebat terlihat.
Benda itu mendengus dan tampak olehku asap seluar dari liang berbibirnya menyembur bulu bulu kemaluan Kekasihku yang langsung memejamkan kedua matanya dan mendesis
“Mmmmpppppfffzzzzzz ??.” Tiba ?tiba benda itu mematuk ke bagian atas kemaluan Kekasihku dan “Itiiiilkuuuuuu mbaaaaaah ?..”meluncur kata kata Kekasihku seperti seorang pelacur saat lubang berbibir benda itu melahap kelentit Kekasihku.
“Mbaaah ? ooohh ?.. hgggghhhh ?. mmmmmppppffzzzz?,”Kekasihku merintih rintih dan pantat bahenolnya berguncang tangan kirinya meremas sprei dan tangan kanan Kekasihku memeluk pinggang Mbah Himan kencang.
Keringat Kekasihku mengucur deras nafasnya menderu deru menahan nafsu birahinya Rupanya benda itu semakin ganas mengulum dan menyedot nyedot kelentit Kekasihku sehingga tubuh Kekasihku benar benar bergetar hebat, tangan kiri Kekasihku meremas sprei ranjangnya hingga
“mmmmppppffzzzz akuuuuuuu ngaaaaaak tahaaaaaan mbaaaaaah ?. akuuuuuu keluaaaaaar ??..”erang Kekasihku dan pantat bahenol Kekasihku tersentak sentak dan kedua kakinya mengejang lurus terkangkang mencapai orgasme di sore hari itu.
Mbah Himan membiarkan Kekasihku sampai nafasnya tenang dan kemudian menegakkan tubuh Kekasihku yang lunglai berdiri dan memeluk Kekasihku dari belakang dimana kedua payudara Kekasihku keluar dari blaser kuningnya dan rok spannya tersingkap sampai diperutnya.
Mbah Himan menuntun Kekasihku ke ranjangku. Kulihat benda itu membujur sepanjang bibir vagina Kekasihku dan Mbah Himan memelorotkan celana dalam sutera Kekasihku sampai di lututnya. Aku hanya dapat menelan ludah saat benda itu mulai bergerak seperti gerakan mengempot bibir vagina Kekasihku yang langsung mendesis desis
“hhhheggggghhhhh enaaaaak enaaaaak maaaas akuuu dikempoooot ?.ennnaaaaak hhhhhghghghghg ?.”Pantat semok Kekasihku bergoyang ke kiri kenan dan ke atas merasakan kenikmatan empotan benda itu pada bibir vaginanya.
Tak lama kemudian desis Kekasihku semakin keras dan “itiiiilkuuuuuuu ?.eehehghghghgghhh eeeempiiiiikuuuu ?. maaaas akuuuu keluaaaar ??”kembali untuk kedua kalinya pantat bahenol Kekasihku tersentak sentak begitu kerasnya saat orgasme keduanya berlangsung.
Mbah Himan tetap memegang tubuh Kekasihku yang lemas dengan tangan kirinya di perut Kekasihku, sementara tangan kanannya menarik paha kanan Kekasihku hingga berdiri terkangkang.
Kulihat benda ulat itu tetap mengulum kelentit Kekasihku dan tiba tiba ekor ulat itu mengacung ke atas dan tangan kanan Mbah Himan langsung membuka lebar bibir vagina Kekasihku yang basah dan ulat itupun melingkarkan bagian ekornya saat Mbah Himan membuka lebar-lebar Akupun merinding aaat ekar ulat itu menempel di bibir vagina Kekasihku yang terbuka itu dan “Eeeeegggghhhhhh ?. `Kekasihku mendesah saat ujung ekor ulat itu merambat menembus liang vagina Kekasihku.
“Mbaaaaah jangaaaaaan eeehhhgggggghhhhh ?..”Kekasihku mendesah keras saat ekor ulat itu semakin dalam menusuk liang vagina Kekasihku.
Secara refleks Kekasihku membuka kedua kakinya dan tubuhya menyorongkan tubuhnya ke depan sehingga kedua payudara montok Kekasihku yang menggantung segera ditangkap oleh tangan kanan Mbah Himan dan meremas remas payudara Kekasihku, sedangkan tangan kirinya yang menopang tubuh Kekasihku ikut ikutan meremas remas payudara Kekasihku.
Tubuh Kekasihku mengelinjang tak karuan menerima tiga sengatan birahi sekaligus, dimana kedua payudaranya secara bergantian di remas remas tangan mbah Himan, sedangkan kelentitnya dikulum dan disedot sedot mulut ulat itu dan liang vagina Kekasihku dijejali tubuh ulat yang berbulu seperti duri dan bergurat di tubuh ulat itu.
Pantat Kekasihku menungging nungging dan kedua tangan Kekasihku ke belakang memegang kencang pinggul Mbah Himan yang menggesek gesekkan selangkangannya ke pantat Kekasihku.
“Ngngnghhhhhh ?.. mbaaaaahhh ?..zzzzzzzz eeeeeccchhhhhhh ? enaaaaaaaak ?.. xxzzzz ? heeeh ? mmmmmpppffzzzzz ?..” Kekasihku mendesis desis tak karuan, sekali kali gerakan pinggulnya maju mundur dengan cepatnya
“Akuuuuuuu nggaaaak heh heh keluuuaaaaaaaaaaaaar ?? ngngngngngng ?..”Kekasihku mengerang saat orgasme ketiganya dan tubuh Kekasihku terhuyung ke depan dan tersungkur di lantai, sedangkan kedua kakinya menekuk kedua lututnya menopang tubuhnya yang bersimba peluh di lantai, sehingga posisi Kekasihku menungging.
Kekasihku benar-benar tak kuasa karena baru kali ini Kekasihku orgasme lebih dari dua kali dan kulihat Mbah Himan yang menopang tubuh Kekasihku mengikuti arah tubuh Kekasihku tersungkur di belakang tubuh Kekasihku dan melihat Kekasihku menungging,
Mbah Himan langsung membuka kedua bulatan pantat bahenol Kekasihku sehingga anus Kekasihku terlihat. Mbah Himan semakin membuka pantat Kekasihku dan anus Kekasihku pun terbuka dan tanpa jijik Mbah Himan menjilati anus Kekasihku yang membuat tubuh Kekasihku berkelejot dan tersentak,
“Mbaaaah jangaaaaaan anuuuusskuuuuu ?..heeeeghghgh ?..oooh .. oooh ? enaaaaak ?..zzzzzzccccchh ??.” Kekasihku mengerang erang tak karuan tubuhnya seolah menggigil dan pantat Kekasihku seolah disengat oleh lKekasihk ribuan volt goyangannya menggetarkan pantat bahenolnya.
“Uuuuuummmpppppffffzzzz ??”Kekasihku melenguh saat Mbah Himan menjulurkan lidahnya menembus masuk lubang anus Kekasihku dan kepala Mbah Himan maju mundur mengeluar masukkan lidahnya yang panjang ke dalam anus Kekasihku.
Erangan Kekasihku semakin kencang dan tubuh nya bergetar hebat menerima rangsangan di lubang anusnya, kelentit dan liang vaginanya bersamaan, sehingga desisan Kekasihku seolah seperti orang yang menangis tersedu sedu merasakan nikmatnya rangsangan Mbah Himan dan ulat yang menyumpal liang vaginanya.
“Ngngngngccchhhhhhhheeehhhhhhhhh ???”Kekasihku mengigit bibirnya matanya terpejam dan kedua tangannya tergenggam erat dan “Wwwwwuuuuooooooooogggghhhhhh ??..’Kekasihku mengerang dan pantat bahenolnya tersentak sentak saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh Kekasihku tengkurap dan tersungkur di lantai.
Hanya pantat bahenol Kekasihku yang sekali kali bergetar hebat dan tubunya tak kuasa bergerak dan nafas Kekasihku masih memburu, kedua matanya tertutup, mulutnya masih mendesis desis lemah menikmati kenikmatan baru dimana ketiga serangan birahi di daerah paling sensitif Kekasihku di serang dengan gencarnya.
Tiba tiba Mbah Himan memelorotkan celana pendek komprang hitamnya dan tersembullah batang kemaluannya yang sudah menegang kaku sebesar lampu TL 40 watt dan mempunyai ujung seperti jamur besar itupun di pegang oleh tangan kanannya dan menarik kedua pangkal paha depan Kekasihku.
Sehingga Kekasihku menungging kembali dan kedua tangannya kembali membuka kedua bulatan pantat bahenol Kekasihku sehingga lubang anus Kekasihku menganga kembali dan Mbah Himan meludahi lubang anus Kekasihku dan lidahnya menjulur lagi menerobos masuk ke lubang anus Kekasihku.
Mbah Himan terus meludahi dan mengeluar masukkan lidahnya hingga benar-benar penuh ludah Mbah Himan. Mbah Himan memegang batang kemaluannya kembali dan “Zzzzzzaaaaangaaaaaaan mbbbaaaaahhh aaammmpppfffuuunn heeeeegghhhhhh ?”desis Kekasihku lemah saat Mbah Himan dengan tenaganya yang masih greng itu menekan kepala jamur penisnya ke lubang anus Kekasihku.
Kekasihku mengerang dan mengernyitkan dahinya dan “Mmmmmpppfpff ??.” pantat Kekasihku bergetar lagi saat ulat itu mulai merangsang kelentit dan liang vagina Kekasihku dan “Heeeeeeccccccgggghhhh ??”Kekasihku melenguh saat kepala jamur batang kemaluan Mbah Himan perlahan tapi pasti melesak ke lubang anus Kekasihku.
“Amppuuuuuucccccchhhhhh ?.ampuuuuuun mbaaaaaah saaaakkkiiiii eeeeeeeh ?.. “pantat Kekasihku bergetar lagi, rupanya setiap Mbah Himan menekan penisnya ke lubang anus Kekasihku, ulat yang menyumpal di liang vagina Kekasihku bergetar dan mulut ulat itu menyedot kelentit Kekasihku bersaamaan sehingga batang kemaluan Mbah Himan semakin lama semakin dalam di lubang anus Kekasihku.
Begitu batang kemaluan Mbah Himan masuk seluruhnya di lubang anus Kekasihku, Mbah Himan pun mulai menarik kembali dan memasukkan kembali batang kemaluannya di dalam lubang anus Kekasihku dan suara “slep slep slep” semakin lama semakin cepat terdengar dan tubuh Kekasihku kedepan ke belakang mengikuti genjotan pantat Mbah Himan mengeluar masukkan batang kemaluannya di lubang dubur Kekasihku.
“Mbbbbbaaaaah akuuuuuu ??.” rintih Kekasihku
“Akuuuu jugaaaa jeng Yatiiiiii ??.” erang Mbah Himan semakin cepat menggenjot batang kemaluannya di lubang vagina Kekasihku
”Kekasihku mengerang lirih dan Mbah Himan menghujam batang kemaluannya dalam dalam ke lubang anus Kekasihku yang mengalami orgasme ke lima dan tangan Mbah Himan menarik pangkal paha Kekasihku hingga pantat Mbah Himan menyodok nyodok pantat bahenol Kekasihku karena air manimya muncrat di dalam anus Kekasihku dan bunyi “preeeet preeeet” seperti orang buang angin terdengar dari lubang anus Kekasihku dan rupanya air mani Mbah Himan keluar dari tekanan lubang anus Kekasihku yang tersumpal oleh batang kemaluan Mbah Himan yang cukup besar itu.
Mereka kemudian menggelepar dan tersungkur bersamaan tubuh tua renta itu menindih tubuh sintal Kekasihku yang benar benar lunglai melayani lelaki tua itu. Keduanya pun tertidur karena kelelahan.
Sekitar pukul tujuh malam, Kekasihku terbangun dan langsung mandi keramas. Kekasihku mengenakan stelan blaser dan rok span coklat muda malam itu dan kulihat Kekasihku tanpa mengenakan BH dan celana dalamnya berhias diantara dua ranjang berdiri di depan cermin.
Mbah Himan tak lama kemudian bangun dan mandi. Begitu Kekasihku selesai berhias, Mbah Himan pun selesai mandinya tanpa menggunakan apapun sehingga batang kemaluannya yang sebesar lampu TL 40 watt dan ujungnya yang seperti jamur besar itu sudah menegang kaku.
Mbah Himan mendekati Kekasihku dari belakang dan memeluk tubuh Kekasihku, tangan kirinya langsung meremas payudara kiri Kekasihku, sedang tangan kanan Mbah Himan langsung menelusuri perut Kekasihku dan kemudian menyingkap rok span Kekasihku bagian depan dan menyusupkan tangan kanannya menggerayangi selangkangan Kekasihku.
Tak lama kemudian bunyi kecepak “cek cek cek” di selangkangan Kekasihku pun terdengar dan Kekasihku mulai mendesis desis
“Heeeeh heeeh heeeeh mbaaaaah ???” Pantat bahenol Kekasihku pun mulai menungging nungging dan tangan kiri Mbah Himan membuka resleting rok span Kekasihku dan menariknya ke atas, kedua kaki Kekasihku semakin terkangkang karena tangan kanan Mbah Himan semakin gencar mengocok dan mengelus bibir vagina Kekasihku yang semakin basah yang menimbulkan suara kecepak yang semakin keras di selangkangan nya.
Tangan kiri Mbah Himan mendorong tubuh Kekasihku ke depan sehingga tubuhnya bertumpu di meja rias dan punggung Kekasihku sejajar dengan kepalanya yang mendekati cermin meja rias.
Mbah Himan kemudian memegang pangkal batang kemaluannya yang menegang kaku dan dari belakang mengarahkan ujung batang kemaluannya yang seperti jamur ke liang vagina Kekasihku dan rintihan Kekasihku pun terdengar
“Mbaaaaah jaaaanggggggg ?. uuuppppppffff besaaaar mbaaaaah oooooh maaas ?. akuuu disetubuhi mbaaah ?.ooooh maaass mekaaaar membesaaaaar hheghghghgh sesaaak liang kuuuu maaaaas ??.ooooh menjuluuuuur ke dalam liaaangkuuu eeeeh eh eh eh akuuu ngaaaak kuaaaat maaaas akuuu keluaaaaaarrr ??..ngngngngngngngng ?..”Kekasihku mengerang dengan hebatnya,pantat bahenolnya tersentak sentak sehingga batang kemaluan Mbah Himan secara otomatis amblas seluruhnya ke dalam liang vagina Kekasihku
“Mmmmmppppfffffff kok membesssaaaaar ?.. oooooh ?.. semakiiin dalaaaaam maaaas ?..maaaas hheeeeghhh ?. mekaaaaaar ?.. ffffff ?. akuuuu mmmmmmngngngngngngngng ??.”Kekasihku kembali mencapai orgasmenya ke dua malam itu atau ke tujuh sejak siang tadi disetubuhi Mbah Himan.
Tubuh Kekasihku limbung dan Mbah Himan memeluk Kekasihku yang sempoyongan karena lutut Kekasihku tak kuat menahan berat tubuhnya sendiri karena tenaga Kekasihku terkuras melayani nafsu syahwat lelaki tua itu yang terus mengenjot menyetubuhi Kekasihku tanpa ampun.
Tubuh Kekasihku pun terjatuh di ranjangku dan posisi kakinya di kepalaku sehingga terlihat jelas batang kemaluan Mbah Himan tengah menyumpal liang vagina Kekasihku yang tertelungkup.
 “Mbaaaaah aku diboooooooor ???” rintih Kekasihku dan kulihat Mbah Himan tanpa mengenjot pantatnya, batang kemaluannya terlihat dengan jelas membesar mengecil dan rupanya memanjang memendek seperti mata bor melubangi kayu.
“Mbaaaaaah akuuuuu keluaaaaar lagiiiiiiii ??”rintih Kekasihku mencapai orgasme yang ketiga malam itu dan batang kemaluan Mbah Himan terus mengebor liang vagina Kekasihku, dan Kekasihku merintih berkali kali.

Selanjutnya Kekasihku terus menerus mengerang dan orgasme ke 4 kalinya, Mbah Himan menyetubuhi Kekasihku sampai pagi dan entah berapa kali Kekasihku mengalami orgasme, sehingga keesokkan paginya Kekasihku sulit berjalan, kata Kekasihku bibir vaginanya membengkak, hingga dengan terpaksa Kekasihku tak memakai celana dalamnya pada hari ke dua seminar itu.

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here