Saat
ini saya tinggal kost di salah satu apartemen di Singapore dan rumah kost itu
dikelola oleh seorang ibu yang tentunya belum pernah menikah dan saya sendiri
tidak mengerti mengapa dia berbuat demikian. Saya pernah sekali menanyakan
alasan mengapa dia masih single dan dia menjawab bahwa dia sibuk sekali dalam
bisnisnya sehigga tidak berpikir untuk memiliki keluarga.
Kadang-kadang
saya pernah iseng-iseng apakah yang dia lakukan jika dia sedang menginginkan
seks dan saya sangat terkejut dikala dia menjelaskan bahwa dia sangat senang
sekali bermasturbasi di kamar mandi apalagi di rumah pribadinya (dia tidak
tinggal dengan saya), dia hanya tinggal dengan ibunya yang sudah sangat tua dan
buta serta pembantunya yang masih berusia 18 tahun dan berasal dari Indonesia
juga.
Suatu
hari saya menjawab telepon genggam saya karena saya sedang ditelepon seseorang
dan saya mengira bahwa itu berasal dari orang tua saya yang berada di Jakarta
tetapi berhubung nomor telepon asing yang tercetak di layar HP membuat saya
sadar bahwa orang tersebut juga berada di Singapore.
Ternyata,
itu adalah ibu kost saya yang menelpon saya untuk mengomel-ngomel dengan alasan
tagihan listrik dan airnya naik drastis sehingga saya menjadi merasa bersalah.
Saya memutuskan pergi ke rumahnya yang lumayan jauh dari tempat tinggal saya
untuk diskusi mengenai jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Setelah
menggunakan MRT dan bis, akhirnya sampailah di sebuah rumah yang sangat mewah.
Saya akhirnya masuk ke rumah besar itu dan saya dipersilakan duduk dan ibu kost
yang bernama Olivia itu menyuruh pembantunya yang bernama Sujana untuk membuat
orange juice untukku.
Tak
beberapa lama kemudian, dia memberikan saya beberapa lembar kertas yang berisi
tagihan listrik dan airnya dan dia kembali sedih ketika melihat jumlah tagihan
tersebut. Saya juga tidak tahu apakah saya sedang sadar ataupun tidak, saya
langsung memeluk Tante Olivia yang sudah saya anggap sebagai tante saya sendiri
dan secara refleks, saya mulai mengelus-elus rambut pendeknya.
Rupanya
tindakan tidak sadar saya membuat respon yang saya tidak saya duga sama sekali.
Dia mencium bibir saya dengan mesra dan mengajak saya pergi ke ruangan tidurnya
yang tidak jauh dari tempat kami berciuman barusan.
Setelah
saya sudah berada di dalam kamarnya, dia langsung menyerang saya dan menciumi
saya. Dia akhirnya bercerita mengapa dia begitu terangsang pada saya. Sesudah
dia meneleponku beberapa menit yang lalu, sebenarnya dia sedang masturbasi dan
kedatangan saya menganggunya sehingga dia menghukum saya untuk memuaskannya.
Saya
sangat senang sekali sehingga tanpa menghilangkan kesempatan seumur hidup,
apalagi saya belum pernah bercinta dengan wanita setengah baya. Saya langsung
membuka seluruh busananya berhubung hawa nafsu saya sudah berada di ubun-ubun,
apalagi sebelum saya ke rumahnya, saya melihat cewek cewek seksi di MRT dan bis
yang membangkitkan gairah seksual saya.
Setelah
dia telanjang bulat, saya langsung mengulum payudaranya dengan penuh nafsu
sementara tangan saya menggerayangi daerah sekitar liang kenikmatannya sehingga
makin lama liang itu makin basah dan suara mendesahnya semakin keras.
Sambil
menyebut namaku dan mengelus-elus rambutku, dia membuka mulutnya dan
seakan-akan dia menikmati sekali permainan jari-jariku di dalam liang senggamanya.
“Joee, you are so great”, katanya di dalam desahan yang membuat saya menjadi
semakin terangsang.
Setelah
saya mengulum payudaranya, saya mulai mendekati liang senggamanya dan dengan
gilanya, saya mulai menjilati cairan wanita di sekitar kelaminnya sehingga dia
mendesah-desah tidak karuan. Sambil terus menekan kepala saya sehingga kepala
saya menjadi tenggelam di dalam selangkangannya sehingga saya menjadi kesulitan
bernafas untuk sementara waktu, dia terus mengucapkan kata-kata vulgar yang
membuat saya semakin terangsang.
Akhirnya
permainan oral kami hentikan dan saya mulai menyiapkan kejantanan saya yang
sudah tegak menantang dan tanpa aba-aba dari siapapun, saya langsung
menancapkan batang kemaluan saya ke dalam liang sorganya yang sudah basah
dengan cairan kewanitaannya. “Bless..” masuknya kejantananku membuat dia
menjadi mendesah dan saya sungguh kaget karena liangnya mengeluarkan darah
perawannya dan di dalam hati, saya sungguh tidak percaya bahwa wanita berusia
37 tahun masih perawan.
Saya
kemudian menggenjot tubuhnya sehingga dia makin hot saja berteriak dan mendesah
dan sesekali dia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan karena menerima
hujaman senjataku yang tentunya sangat dia idam-idamkan.
Dengan
ganasnya, dia menarik saya yang masih meliuk-liuk karena saya sendiri sedang
merasakan kenikmatan bersenggama dengan wanita berusia 37 tahun. Dia langsung
menciumi bibir saya dengan ganasnya dan memeluk saya dan tak lama kemudian, dia
bergetar hebat karena ternyata dia sudah mencapai klimaksnya yang maha dahsyat
karena dia bergetar hebat selama dua menit sehingga batang kemaluan saya
menjadi sangat nikmat dan seperti dipijit-pijit oleh sesuatu yang maha enak.
Klimaksnya
dia membuat tubuhnya lelah tetapi bagaimana dengan saya? Saya berpikir bahwa
ini cewek pasti egois sekali sehingga tidak ada laki-laki yang mengawininya.
Akhirnya saya mencari pelampiasan sendiri. Sambil melihat liang kewanitaannya
yang dipenuhi oleh cairan nikmatnya, saya mengocok batang kemaluan saya sendiri
untuk mencapai target kepuasan.
Di
saat saya sedang masturbasi, tiba-tiba masuklah Sujana ke dalam kamarnya dan
dia sungguh kaget ketika melihat nyonyanya dalam keadaan tertidur dengan tubuh
telanjang bulat. Melihat itu, dia merasa malu dan ia ingin keluar kamar dan
dengan penuh kecepatan, saya langsung menutup pintu kamar sehingga dia tidak
bisa keluar dan dia berkata kepadaku, “Tuan, apa yang Tuan lakukan kepada
saya.. jangan, Tuan..” Saya tidak peduli dengan apa yang dia teriakkan.
Saya
langsung menyerbunya sehingga akhirnya kami sama-sama terjatuh ke ranjang yang
tidak jauh dari pintu. Saya menciumnya dan kata-kata jangannya telah berubah
menjadi kata-kata memohon karena dia menceritakan bahwa dia mengintip segala
aktifitas yang sedang kami lakukan tadi sehingga dia ingin sekali menikmati
batang kemaluan saya.
Tanpa
disuruh, dia langsung mendekati batang kemaluan saya yang masih tegang dan dia
langsung menjilatinya dengan penuh nafsu sementara saya dengan nafsunya
memasukkan jari-jari saya ke dalam celana pendeknya dan memainkan jari-jari
saya di sekitar kelaminnya sehingga dia semakin mendesah-desah seperti cacing
yang kepanasan.
Nampaknya
permainan ini disaksikan kembali oleh Tante Olivia dan dia kemudian memanggil
kami berdua dengan penuh amarah. Mendengar teriakan nyonyanya, Sujana menjadi
sangat malu dan langsung berdiri dan menundukkan kepalanya. Melihat Sujana ketakutan,
Tante Olivia langsung mendekati Sujana dan langsung menciumnya dan dibalas oleh
Sujana dengan penuh birahi.
Kemudian,
Tante Olivia menyuruh saya berbaring dan selanjutnya dia menyuruh Sujana untuk
duduk di atas tubuh saya. Sujana makin tidak mengerti apa yang akan terjadi
tetapi dia tetap saja menuruti perintah nyonyanya. Dia duduk di atas tubuh saya
dan Tante Olivia menyuruh saya untuk memasukkan batang kemaluan saya ke dalam
liang kelamin pembantunya.
Saya
menurutinya dengan penuh kesenangan, saya langsung kembali menancapkan batang
kemaluan saya sehingga membuat Sujana menjadi kesakitan tetapi Tante Olivia
menyuruhnya untuk ditahan. Sujana menuruti perintah nyonyanya dan sekarang dia
dengan refleks menggoyang-goyangkan tubuhnya sehingga kami berdua menjadi
terhanyut dalam kenikmatan tiada tara itu.
Tante
Olivia hanya tersenyum melihat saya menyetubuhi pembantunya yang sangat montok
dan dia sekarang mulai mendekati Sujana dan menyuruh Sujana untuk menjilati
liang kewanitaannya yang berada di depan dirinya. Dengan gilanya, dia menjilati
liang kewanitaan Tante Olivia sehingga Tante Olivia kembali mendesah dengan
gilanya.
Melihat
adegan yang begitu erotis tersebut, saya menjadi sangat terangsang dan
mempercepat gerakan saya sehingga sepertinya batang kemaluan saya yang berada
di dalam liang kewanitaan Sujana sedang mengaduk-aduk liangnya dan
menyodok-nyodok rahimnya.
Kami
menjadi terhanyut oleh adegan yang sedang kami nikmati bersama dan hal itu
berlangsung selama 15 menit karena tak lama kemudian, Tante Olivia berteriak
dengan penuh gila karena dia merasakan kenikmatan kedua disaat liang
kewanitaannya dijilati oleh lidah kecil Sujana sementara Sujana disaat yang
bersamaan dengan klimaksnya Tante Olivia juga bergetar hebat karena dia sedang
mengalami puncak kenikmatan yang baru saja dia rasakan,
dan
tentunya ini merupakan pengalaman pertamanya karena batang kemaluan saya
dialiri oleh cairan kewanitaannya dan darah perawannya. Saya melihat Sujana
nampaknya lelah sekali setelah merasakan kenikmatan maha dahsyat itu tetapi
saya tidak mengijinkan untuk menghentikan permainannya karena saya masih belum
klimaks.
Saya
kemudian menyuruh Sujana untuk gantian berbaring menggantikan posisi saya dan
ketika dia sudah berbaring, saya langsung menancapkan batang kemaluan saya ke
dalam liang kenikmatannya dan diiringi oleh teriakan yang bercampur dengan
desahan.
Saya
terus menggenjot tubuhnya selama sepuluh menit dan saya merasakan bahwa saya
ingin mengeluarkan kenikmatan saya. Saya berkata kepadanya bahwa cairan
laki-laki sangat nikmat jika menyemprot ke dalam liang kewanitaannya sehingga
dia memohon pada saya untuk menyemprotkan cairan laki-laki saya ke dalam liang
senggamanya.
“Ouchh..
ahh..” aku berteriak dengan penuh kenikmatan dan bergetar selama tiga menit dan
disaat yang bersamaan, saya melihat Sujana sepertinya merasakan kenikmatan
kedua dan kami rupanya klimaks secara bersamaan.
Akhirnya
saya roboh karena kecapaian dan saya memeluk kedua wanita itu dan sebelumnya
memberikan ciuman kepada mereka dengan mesranya. Setelah kejadian itu, Tante Olivia
kemudian berkata kepada saya, “Next time if you make abuse of my electricity or
water, I am gonna punish you with this way..” katanya dengan manja.
Di
dalam pikiran saya, jika hukumannya begitu nikmat, lain kali saya akan
menyalakan listrik 24 jam saja kali ya supaya dia bisa menyetubuhi saya 24 jam,
pikirku dengan senyum kepadanya. Disaat dia menjelaskan hukumannya kepadaku, Sujana
mohon diri untuk meneruskan pekerjaanya di dapur dan sebelum dia keluar, saya
mencium pipinya dengan mesra sebagai tanda terima kasih.
Setelah
saya menciumnya, saya berkata kepada Tante Olivia bagaimana jika Sujana hamil
karena sperma saya yang masuk ke dalam tubuhnya dan dia dengan senangnya
menjawab, “I’ll take care of her, honey.. do you know that I am expecting
child” mendengar pernyataan itu, leganya hatiku dan aku meninggalkan rumahnya
dengan penuh kepuasan.
---------------------------------------
Gabung yuk di DOTAPOKER Agen Judi Poker Online Terpercaya
Daftar disini: https://goo.gl/ZHKZUj
Keunggulan:
Min Depo: Rp.15.000,- Wd: Rp. 25.000
BANK ONLINE 24 JAM, KECUALI BCA
Proses DP WD kurang dari 3 menit
Pin: D1F8FAEB