[CERITA HOT] Janda Muda Membuatku Sange - Cerita Hot | Cerita Sex | Cerita ML | Cerita Dewasa | Foto Bugil

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Friday, January 13, 2017

[CERITA HOT] Janda Muda Membuatku Sange


Saya mempunyai seorang temen cewek, sebut saja namanya Vania. Dari postur tubuhnya boleh dijamin semua laki-laki yang melihatnya pasti akan tergiur untuk mencicipinya. Vania mempunyai tinggi kurang lebih 165 cm, 47 kg dan menggunakan bra ukuran 34B (hal itu saya ketahui ketika saya ML sama dia), dan kulitnya kuning langsat. Dengan wajah layaknya cewek kampus, dan tidak terlihat sama sekali kalau dia juga seorang pecinta sex bebas, sama seperti saya.

Beruntung saya memiliki wajah dan badan yang cukup lumayan, sehingga saya tidak mengalami kesulitan dalam mencari teman untuk melepas birahi, apalagi ditambah dengan ukuran saya yang boleh dibilang lebih dari rata-rata. Wajar saja kalau teman cewek saya rajin mengontak saya disaat mereka butuh dan begitupun juga sebaliknya.

Suatu hari, Vania menelpon saya. Dia cerita bahwa dia punya teman kost baru, dan cakep pula. Dia juga bilang kalau temannya itu mirip artis ternama di ibukota, yang namanya sudah terkenal. Dia janji mau mengenalkan saya ke dia. Maka kemudian saya dan Vania membuat suatu janji pertemuan di hari Sabtu.

Pada hari yang telah di janjikan, saya telah membuka sebuah kamar di daerah Juanda, dan seperti yang telah direncanakan, Vania datang membawa seorang temannya yang bernama Sinta.

“Tok.. tok.. tok..!” 3 kali saya dengar ketokan pintu, maka secara otomatis saya membukakan pintu.Begitu pintu terbuka, terlihatlah Vania yang sedang tersenyum kepada saya, dan di belakangnya tampak temannya yang akan dikenalkan ke saya. Dan benar saja, temannya itu menang benar mirip sekali dengan artis ibukota yang Vania ceritakan.

“San, kenalin donk.. ini loh temen aku yang aku mau kenalin ke kamu.” begitu ucap Vania sambil masuk ke kamar.”Oh iya, aku Sinta.. dan kamu sapa..?” sapanya ramah.Saya sempat terdiam sewaktu Sinta menjulurkan tangannya, karena saya tidak habis pikir kalau cewek ini begitu cantiknya, dan saya harus dapat mencicipinya hari ini juga.

“Hmm, nama aku A..” begitu saya sadar, langsung saya merespon dengan julurkan tangan.Hmm, kulitnya halus juga, pikir saya. Kalau dari yang saya lihat, Sinta ini sedikit lebih pendek dari Vania, tetapi dia mempunyai buah dada yang lebih besar daripada Vania. Kira-kira tingginya 160 cm, 45 kg, dan saya rasa ukuran dadanya 34C, soalnya dadanya besar sekali.

“Eh, kamu berdua jangan diem gitu donk, kasih aku minum kek..!” tiba-tiba suara Vania memecahkan kesunyian yang ada.”Oh iya, sori Vann, tuh kamu ambil aja deh di kulkas..!” jawab saya sekenanya.”Gini..,” kata Vania. “Temen aku Sinta ini seorang janda anak satu, tapi kamu pikir deh, umurnya baru 23 dan body-nya masih segini, ngga kecewa donk kamu aku bawain yang kaya gini.” lanjut Vania lagi.”Ah kamu bisaan aja Van,” sahut Sinta dengan tersipu, sehingga tampaklah wajahnya yang sedikit memerah.Aduh.., ini membuat saya jadi horni saja.

Tiba-tiba saja Sinta menarik Vania ke kamar mandi.”Ikut aku bentar deh Van..!” kata Sinta.Lalu Vania dengan terburu buru juga ikut dan sambil bicara kepada saya, “Dah kamu tiduran aja dulu di ranjang, temen aku mau bilang sesuatu kali nih ke aku.”

Tidak lama mereka keluar dari kamar mandi.”Eh sori yah tadi sempet bikin kamu kaget.” kata Sinta.”Eh, ngga apa-apa kok.” jawab saya masih bingung.”Emangnya kenapa sih tadi..?” saya masih bingung.”Udah deh kamu ngga usah tau, urusan perempuan kok barusan, yang penting sekarang kamu santai aja di ranjang kamu dan ikutin permainan aku.” timpalnya lagi.

“Wah-wah-wah, permainan apa lagi nih..?” pikir saya dalam hati.Tapi saya sudah senang sekali, apalagi saya melihat Vania tersenyum nakal ke arah saya. Duh, saya jadi tambah horni saja deh.”Sebkamum aku kasih kamu ijin, jangan sekali kali kamu sentuh aku, ok..?” kata Sinta.”Ok-ok deh..,” jawab saya meskipun saya masih agak bingung dengan arah permainannya.

Tiba-tiba saja Sinta langsung mendekati ke ranjang dan segera menciumi saya di bibir. Yah sudah otomatis saya akan merespon juga donk. Lidah kami saling ‘bergerilya’, sedangkan saya hanya boleh telentang saja di ranjang. Kemudian ciuman Sinta turun ke leher saya, hm.. enaknya pikirku. Dijilatinnya leher saya, terus dia juga menjilati kuping saya.Tanpa sadar saya mendesah, “Ahh, enak, San, terusin dong..!”

“Sekarang aku bukain baju kamu, tapi inget..! Tangan kamu tetep diam aja yah, jangan sentuh aku sebkamum aku kasih ijin..!” sahutnya lagi.”Aduh sengsara banget nih..! Masa mau ML tapi tangan aku ngga boleh megang-megang sih..!” pikir saya dalam hati.

Dengan cepet Sinta membuka baju saya dan langsung dilempar. Dengan sigapnya Sinta langsung bergerilya di dada saya, bagaikan seseorang yang lama tidak mendapatkan tubuh laki-laki. Digigitnya kedua puting saya.”Ahh, enak gigitan kamu,” saya mendesah pelan.Samar-samar saya melihat Vania duduk di samping saya sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum.

Tanpa sadar tangan saya mencoba mencari buah dada Sinta untuk saya remas-remas. Eh tanpa saya duga, tiba-tiba saja tangan saya ditepis oleh Sinta dan Vania.”Aku kan udah bilang, kalo bkamum aku kasih ijin jangan sentuh aku..!” kata Sinta.”Iya, kamu tuh gimana sih..?” kata Vania, “Ikutin donk permainannya Sinta..!” lanjut Vania.”Yah habis gimana donk..? Namanya juga reflek..!” timpal saya sambil mendesah dan agak kecewa.

“Pokoknya kamu sabar deh..!” kata Sinta sambil membuka celana saya.”Hmm.., CD model low cut dengan warna hitam nih..!” ujar Sinta sambil bergumam sendiri.”Kamu tau aja kesukaan aku..!” kata Sinta, “Dan kamu seksi banget dengan CD warna gini, bikin aku horni juga tau..!” kalimat Sinta yang terakhir sebkamum dia mulai ber-‘karaoke’.”Oohh, enak, sedot lagi donk yang kuat San..!” kata saya sambil mendesah.

Kurang lebih 5 menit Sinta telah ber-‘karaoke’ terhadap penis saya. Kemudian Sinta dengan sigapnya melepas skamuruh baju, celana dan pakaian dalamnya.”Nah, sekarang kamu baru boleh sentuh aku..!” kata Sinta.Maka karena dari tadi saya sudah menahan mau nyentuh dia tapi tidak boleh, maka kesempatan ini tidak saya sia-sia kan.

Langsung saja saya rebahkan Sinta di ranjang dan gantian saya ciumi bibirnya, dan Sinta juga membalasya dengan tidak kalah ganasnya. Kemudian saya turuni ciuman saya ke daerah lehernya. Hmm, lehernya yang bersih itu saya ciumi dan saya jilati. Samar-samar saya mendengar Sinta mulai mendesah.

Kali ini saya turun ke buah dadanya, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun putingnya Sinta.Dan Sinta kemudian bicara, “Ayo donk isepin puting aku, please..!”

“Wah ini saatnya balas dendam nih..!” pikir saya dalam hati.”Hah..? Kamu minta diisepin puting kamu, sabar yah sebkamum aku mood, aku ngga bakal isep puting kamu..!” jawab saya sambil tersenyum.Saya lihat Vania juga ikut tersenyum melihat temannya terkapar pasrah.

Tidak lama setelah saya memainkan buah dadanya, saya turun ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vagina Sinta yang begitu halus dan dicukur rapih. Dengan sigap saya langsung menghisap vagina Sinta.”Ohh.., ohh.., enakk..! Terusin donk Sayang..!” sahut Sinta sambil mendesah.Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.

“Sayang, aku mau keluar,” lirih Sinta.Dan tiba-tiba saja cairan vagina Sinta keluar diiringin teriakan dari Sinta yang kemudian saya telan semua cairan vagina Sinta.”Duh Say, kamu kok hebat sih maenin memekku..?” tanya Sinta.Yang saya lakukan hanya tersenyum saja.

“Please donk, masukin punya kamu sekarang..!” pinta Sinta dengan memelas.”Nanti dulu, puting kamu bkamum aku hisap..!” jawab saya.Maka dengan cepat langsung puting yang berwarna coklat muda itu saya hisap dengan kencanganya secara bergantian, kiri dan kanan.

“Ahh, enakk Sayang, terusin..! Tambah kenceng donk..!” teriak Sinta.Hmm, mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horni lagi, apalagi si ‘adik’ sudah dari tadi menunggu giliran ‘masuk’. Maka langsung saja saya memasukkan penis saya ke vaginanya.”Shit..! Sempit banget nih memek..!” pikir saya dalam hati.

Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga barang saya ke vaginanya.”Gila bener San, barang kamu enak dan sempit banget sih..?” jawab saya dengan napas yang mulai tidak teratur.Dan kalimat saya dibalas dengan senyum oleh Sinta yang sedang merem melek.

Begitu masuk, langsung saya goyangkan. Yang ada hanya suara Sinta yang terus mendesah dan teriak.”Ahh terus Sayang, tambah cepet donk..!”Dan sekilas di samping saya tampak Vania sedang meremas-remas buah dadanya sendiri.

“Sabar Van, akan tiba giliran kamu, sekarang aku beresin dulu temen kamu ini..!” jawab saya sambil sambil menggoyangkan Sinta.Vania hanya dapat menganggukan kepala, soalnya dia tahu ini bagian dalam permainan yang mereka buat, jadi Vania juga tidak boleh ikut sedikit pun dalam permainan saya dan Sinta.

Tidak lama kemudian Sinta minta gantian posisi, kali ini dia mau di atas.”Aku cepet keluar kalo di atas..!” katanya santai.Kami pun berganti posisi. Berhubung Sinta tadi sudah keluar, maka kali ini ketika kami ‘main’ vagina Sinta sudah becek.”Ahh.., enakk.., barang lo berasa banget sih..!” jawab Sinta sambil merem melek.

5 menit kemudian Sinta teriak, “Ahh.., aku keluar lagi..!” dan dia langsung jatuh ke pelukan saya.Tetapi saya kan bkamum keluar, wah tidak begini caranya nih. Ya sudah akhirnya saya gantian dengan gaya doggy.Kali ini kembali Sinta menjerit, “Terusiin Sayang..!”Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar.”San, mau keluarin dimana..?” tanya saya.”Di muka aku aja.” jawabnya cepat.

Kemudian, “Croott.., crott..!” sperma saya saya keluarkan di wajah Sinta.Kemudian Sinta dengan cepat membersihkan penis saya, bahkan saya saja sampai ngilu dengan hisapannya. Tidak lama saya pun jatuh lemas di sampingnya. Dan saya tetep melihat Vania tetap meremas dadanya dan dia pun melihat saya dengan tatapan ingin mendapat perlakuaan yang sama seperti temannya.

“Van, ke kamar mandi dulu yuk, aku mau bersih-bersih nih..!” jawab saya sambil mengajak Vania.Kemudian Vania dengan cepat menarik saya ke kamar mandi. Di kamar mandi kami saling membersihkan satu sama lain.”Van, aku istirahat dulu yah, aku cape banget soalnya,” timpal saya dengan suara lemas karena horni tapi penuh dengan kebahagiaan.


“Ok deh, tapi jangan lama-lama yah, aku udah ngga tahan nih, horni banget..!” jawab Vania sambil membersihkan penis saya.

---------------------------------------
Gabung yuk di DOTAPOKER Agen Judi Poker Online Terpercaya
Daftar disini: https://goo.gl/ZHKZUj

Keunggulan:
Min Depo: Rp.15.000,- Wd: Rp. 25.000
BANK ONLINE 24 JAM, KECUALI BCA
Proses DP WD kurang dari 3 menit
Pin: D1F8FAEB

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here