CERITA SEX - Bercinta Dengan Tante Hesti - Cerita Hot | Cerita Sex | Cerita ML | Cerita Dewasa | Foto Bugil

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, January 19, 2017

CERITA SEX - Bercinta Dengan Tante Hesti



Cerita ini bermula saat aku masih duduk dikelas 3 smu. Oh ya Namaku Erwin, umurku sekarang 26 tahun. Ada sebuah cerita sex yang sampai saaat ini masih saja terus kukenang dan selalu kuingat. yaitu sebuah kejadian mesum dengan Tante Shinta yang masih terus kuingat sampai saat ini.

Saat sma aku dititipkan kepada seorang Tante Shinta. Tante Shinta ini cantik dan tubuhnya mulus aduhai bikin semua pria yang liat pasti pengen segera berhubungan tubuh dengannya.
Tante Shinta namanya Shinta Vion, dia ini seorang Single parent . Suaminya sudah meninggal karena kecelakaan mobil. Suaminya ini memang seorang pembalap lokal yang tidak terkenal namanya,  umurnya yang sudah 37 tahun, Tante Shinta ini masih saja kelihatan seksi. Tubuhnya terawat, karena dengan kondisi keuangannya yang mapan, Tante Shinta secara teratur senam.
Tubuhnya tetap terawat dengan baik. Pantatnya besar dengan pinggul yang juga besar tapi pahanya selain putih dan mulus juga singset tanpa ada tumpukan lemak sedikitpun. Payudaranya lumayan besar, kira-kira ukurannya 34B akupun tidak tahu tapi yang jelas masih sekal tidak kendor layaknya seorang Ibu yang sudah melahirkan tiga orang anak.

Kejadiannya berawal pada saat yang tidak diduga sama sekali. Saat itu di rumah sedang tidak ada orang hanya ada Tante Shinta yang sedang asyik memasak untuk hidangan makan siang, kebetulan hari itu jadwal mengajar Tante Shinta hanya satu mata kuliah saja. Sepulang sekolah, aku menemukan Tante Shinta didapur sedang asyik memasak. Dengan langkah gontai karena kecapekan, aku langsung menghampiri meja makan.

Tante Vion, belum siap yah makanannya? tanyaku kelaparan.
Belum Win, sabar yah. Ini lo si Suti (pembantu Tante Shinta) pulang tadi pagi, jadinya ya gini nih repot sendiri keluh Tante Shinta

Di dahinya terlihat cucuran keringat, belum lagi tangannya yang belepotan dengan berbagai macam bumbu yang sedang diraciknya. Kelihatan sekali kalau Tante Shinta tidak pernah kerja Sekeras ini. Walaupun begitu, entah kenapa terlihat sekali wajah Tante Shinta semakin cantik. Saat itu dia hanya menggunakan daster pendek yang sebenarnya tidak ketat tapi karena bentuk pantat dan pinggulnya yang besar, daster itu jadi kelihatan agak ketat dan memetakan garis dari celana dalamnya kalau dia sedang membungkukkan badannya. Ah, seksi sekali pikirku kotor.

Erwin bantuin ya Tante? tawarku.
Boleh Win, sini! ternyata Tante Shinta tidak keberatan.

Tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampai aku mendekat, entah karena apa tiba-tiba kran air di cucian piring copot dari pangkalnya. Otomatis air yang langsung dari tandon air yang penuh menyembur dengan derasnya mengenai Tante Shinta yang kebetulan ada didepannya.
Aduh Win, tolong.., gimana ini? Tante Shinta dengan paniknya berusaha menutupi saluran air yang menyembur dengan tangannya.

Karena tubuh Tante Shinta tidak terlalu tinggi, untuk mencapai saluran itu dia harus sedikit membungkuk. Terlihat sekali dasternya yang sudah basah kuyup itu sekali lagi memetakan pantatnya yang besar. Garis celana dalamnya kini terlihat lebih jelas.

Dengan tergesa-gesa, tanpa pikir-pikir lagi aku segera mendekat dan membantunya menutup saluran air itu dengan tanganku juga. Tanpa aku sadari ternyata posisi tubuhku saat itu seperti memeluk tubuhnya dari belakang. Bisa di bayangkan, tanpa sengaja juga kontolku mengenai belahan pantatnya yang sekal. Keadaan ini bertahan beberapa lama. Hingga menimbulkan sesuatu yang kotor dipikiranku.


Aduh Win gimana ini? tanya Tante Shinta tanpa bisa bergerak.
Duh gimana ya Tante, aku juga bingung. kataku mengulur waktu.

Saat itu, karena gesekan-gesekan yang berlebihan di kontolku, aku jadi tidak bisa menahan gairah untuk merasakan tubuhnya. Pelan-pelan aku melepas satu tanganku dari saluran air itu, pura-pura meraba-raba disekitar cucian piring, mencari sesuatu untuk menutup saluran air itu sementara. Tanpa sepengetahuannya aku justru melepas celanaku berikut juga celana dalamku. Memang agak susah tapi akhirnya aku berhasil dan dengan tetap pada posisi semula kini bagian bawahku sudah tidak tertutup apa-apa lagi.

Wah, nggak ada yang bisa buat nutup Tante. Sebentar Erwin carikan dulu yah
Kini niatku sudah tidak bisa ditahan lagi, pelan-pelan aku melepas peganganku di saluran air.
Pegang dulu Tante kataku sedikit terengah menahan gairah.
Yah, gih sana cepetan, Tante sudah pegal nih sungut Tante Shinta.

Kemudian tanpa pikir panjang, secepat kilat aku menyingkap dasternya, kemudian secepat kilat juga berusaha untuk melorotkan celana dalamnya yang entah warnanya apa, karena sudah basah kuyup oleh air, warna aslinya jadi tersamar.

Ehh.. apa-apan ini Win, jangan gitu dong!? tanpa sadar Tante Shinta melepas pegangannya disaluran air untuk menahan tanganku yang masih berusaha melepaskan celana dalamnya. Air menyembur lagi.

Auhh.. ohh suara Tante Shinta jadi tidak jelas karena mulutnya kemasukan air. Tanpa sadar juga Tante Shinta berusaha untuk menutup saluran air dengan tangannya lagi, otomatis tanganku sudah tidak ada yang menahan lagi.

Kesempatan pikirku, dengan satu sentakan celana dalam Tante Shinta melorot sampai diujung kakinya.
Auwch.. duh Win jangan, aku ini tantemu, jangann.. Mohon Tante Shinta.
Kepalang tanggung, aku langsung jongkok. Aku lalu menyibak pantatnya yang besar dan mencari liang senggamanya. Kudekatkan kepalaku, kujulurkan lidahku untuk mencapai vaginanya.

Auwchh.. Win.. ahh.. jilatan pertamaku ternyata membuatnya bergetar tanpa bisa beranjak dari tempat semula, kalau bergerak air pasti akan menyembur lagi.



Lidahku semakin leluasa merasakan aroma dari vaginanya, semakin kedalam membuat Tante Shinta bergetar hebat. Entah kenapa sudah tidak ada lagi bahasa tubuhnya yang menunjukkan penolakan, yang ada kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak keruan. Kecari klitorisnya, memang agak sulit, setelah dapat kuhisap habis, dua jariku juga ikut menusuk liang vaginanya. Tidak terkira jumlah lendir yang keluar, tak lama kemudian, terasa pantatnya bergetar hebat.

Ahh..hh Winn.. ahh aouhh.. dengan erangan keras, rupanya Tante Shinta sudah mencapai orgasme. Tubuhnya langsung lunglai tapi tanpa melepas pengangannya dari saluran air.
Aduh aku belum apa-apa pikirku.

Langsung aku berdiri, kusiapkan senjataku yang sudah mengacung dengan keras. Dengan dua tanganku aku coba menyibakkan kedua belahan pantatnya sambil kudekatkan kontolku kevaginanya. Kudorongkan sedikit demi sedikit. Begitu sudah betul-betul tepat dimulut liang kenikmatannya, tanpa ba-bi-bu langsung kulesakkan dengan kasar.

Ahh sakit Win.. pelan.. auh kepala Tante Shinta langsung melonjak keatas, tanpa sengaja pegangannya di saluran air terlepas. Air menyembur dengan deras. Kepalang basah, begitu mungkin pikir Tante Shinta karena selanjutnya dia hanya berpegangan dipinggiran cucian piring. Sudah tidak ada penolakan pikirku.

Kudiamkan sebentar kontolku yang sudah masuk hingga pangkalnya didalam vagina Tante Shinta, ku nikmati benar-benar bagaimana ternyata vagina yang sudah mengeluarkan tiga orang manusia ini masih saja nikmat menggigit. Sensasi yang sangat luar biasa sekali. Pelan-pelan kutarik, kemudian kudorong lagi.

Oohh.. Win enak, terus sayang..yang cepat aouhh.. ahh.. terus sayang pantatnya bergoyang melaWin arah dari kocokanku.
Nah gitu Win, ouhh.. ya gitu teruuss.. Pinta Tante Shinta.
Aku terus mengocokkan kontolku dengan cepat. Sebentar kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat.
Yang cepat Win, Tante sudah mau keluar lagi.. ouhh.. terus kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak karuan.
Cepatt.. cepatt truss.. ouchh.. Tante kelluaarr.. aghh Orgasmenya telah sampai dibarengi dengan kepalanya yang melonjak naik, tangannya mencengkeram pinggiran cucian piring dengan erat.
Cabut dulu Win.. Tante linuu.. pinta Tante Shinta, karena merasakan aku yang masih mengocoknya dari belakang.
Akan Erwin cabut, tapi janji nanti diteruskan ya Tante? kataku.
Iya, tapi sekarang dari depan aja yah janji Tante Shinta.

Tubuhnya kemudian berbalik. Wajahnya sudah awut-awutan dan basah kuyup. Kemudian dia duduk diatas cucian piring sambil menghadapku. Aku mendekat, langsung kucari bibirnya dan kemudian kami berpagutan lama. Sambil kami berciuman, satu tangannya membimbing kontolku kearah liang vaginanya. Tanpa disuruh dua kali kudorongkan pantatku dibarengi dengan masuknya juga kontolku.

Ahh.. oohh.. erang Tante Shinta, ciuman kami terlepas.
Kocokkan yang cepatt Winn.. pinta Tante Shinta sambil pahanya semakin dilebarkan.
Begini Tante.. Kataku sambil mengocokkan kontolku dengan cepat.
Gila kamu Winn.. kuaatt sekalii kamuu.. sambil satu tangannya menarik satu tanganku, kemudian ditaruhnya di bagian atas vaginanya. Aku tahu mau maksudnya.
Yahh yang ituu.. teruss Winn.. ohh enakk.. Win teeruss.. rintih Tante Shinta ketika sambil kontolku mengocok vaginanya tanganku juga memelintir klitorisnya.
Ohh Win, Tante hampir sampai.. tubuhnya mulai bergetar agak keras.
Aku juga hampir sampai Tante.. ohh punya Tante eenakk.. aku mulai tidak bisa mengendalikan lagi, orgasmeku tinggal sebentar lagi.

Dikeluarin dimana Tante? tanyaku minta ijin.
Udah nggak usah mikirin itu, ayoo teruss.. didalemm jugaa nggakk Papa
Ayoo..Tante udah diujung nihh Winn..
Ouhh.. enakk.. cepatt Winn.. yangg cepatt rintih Tante Shinta.
Goyang Tante, kita barengan ajaa.. oghh orgasmeku sudah diujung.

Semakin kupercepat kocokanku, Tante Shinta juga mengimbangi dengan menggoyang pantatnya. Sambil berpegangan pada belakang pantatnya, kukeluarkan air maniku.
Aku keluarr tantee.. aughh.. sambil kubenamkan dalam-dalam.

Tante juga Winn.. oughh akhh.. gilaa.. uenakknya.. erangnya sambil jemarinya mencengkeram bahuku.

Akhirnya kami berdua terkulai lemas. Kudiamkan dulu kontolku yang masih ada didalam vaginanya. Kulirik ada sedikit lelehan air mani yang keluar dari vaginanya. Seperti tersadar dari dosa, Tante Shinta mendorong badanku.

Kamu nakal Win, berani sekali kamu berbuat ini sungut Tante Shinta.
Tapi Tante juga menikmatinya kan? belaku.

Tanpa berkata apa-apa, dia kemudian turun, meraih celana dalamnya kemudian berlalu kekamar mandi. Aku berusaha mengejarnya tapi dia sudah lebih dulu masuk kamar mandi kemudian menguncinya.
Tante air di tandon tadi sudah habis loh candaku dari luar kamar mandi tapi tidak ada balasan dari dalam.

Pernahkah kamu mendengar tentang Permainan Capsa Online ? Kamu pasti penasaran dan aku akan memberikan pengertian juga tempat bermain yang aman yaitu : CapsaBandarQ.com Capsa Online, Agen Bandar Q, Domino 99, Qiu Qiu Online, BandarQ

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here